billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Dubes Palestina Desak Eropa Hentikan Pasokan Senjata ke Israel, Desakan Gencatan Senjata di Gaza Meningkat

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Dubes Palestina Desak Eropa Hentikan Pasokan Senjata ke Israel, Desakan Gencatan Senjata di Gaza Meningkat
Foto: (Sumber: Seorang warga berdiri di atas reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan udara Israel di camp pengungsian al-Shati, bagian utara Gaza, Jumat (4/7/2025) waktu setempat. (ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/bar))

Pantau - Duta Besar Palestina untuk Austria sekaligus pengamat tetap Palestina di PBB Wina, Salah Abdel Shafi, menyerukan kepada negara-negara Eropa untuk segera menghentikan pasokan senjata ke Israel di tengah eskalasi konflik di Jalur Gaza.

Desakan Penghentian Pasokan Senjata dan Dukungan Gencatan Senjata

"Senjata masih dipasok ke Israel dari Eropa. Jerman, Inggris, Italia… Saya yakin setidaknya dalam hal ini, pasokan senjata perlu dihentikan," ungkap Salah Abdel Shafi.

Pernyataan tersebut disampaikan menyusul tekanan internasional yang meningkat terhadap Israel agar menghentikan operasi militer di Gaza dan membuka akses kemanusiaan.

Pada Senin sebelumnya, sebanyak 25 menteri luar negeri dari negara-negara mayoritas Eropa menandatangani pernyataan bersama yang menuntut:

  • Penghentian segera perang di Gaza
  • Pemberian akses penuh untuk bantuan kemanusiaan

Negara-negara penandatangan pernyataan tersebut antara lain Inggris, Australia, Austria, Belgia, Kanada, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Islandia, Irlandia, Italia, Jepang, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Polandia, Portugal, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Swiss.

Latar Belakang dan Eskalasi Konflik Gaza

Konflik bermula pada 7 Oktober 2023 ketika gerakan Palestina Hamas meluncurkan serangan roket besar-besaran ke wilayah Israel dari Jalur Gaza serta menyusup ke wilayah perbatasan dan menyandera warga Israel.

Sebagai respons, Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza dan menerapkan blokade penuh terhadap wilayah tersebut.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 59.000 warga Palestina telah tewas akibat agresi militer Israel.

Ketegangan Diplomatik: AS, Israel, dan Hamas

Desakan terhadap gencatan senjata juga datang dari dalam Amerika Serikat.

Pada Jumat, sekelompok senator dari Partai Demokrat meminta Presiden AS Donald Trump untuk menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar menyetujui kesepakatan gencatan senjata.

Namun, upaya diplomatik mengalami hambatan.

Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, menyatakan bahwa AS menarik delegasinya dari Doha untuk berkonsultasi, karena tanggapan Hamas dinilai menunjukkan "kurangnya keinginan" mencapai gencatan senjata.

Israel melalui kantor Netanyahu juga menarik tim negosiasinya dari Doha.

Menanggapi hal itu, Hamas menyatakan terkejut atas pernyataan negatif dari pihak AS dan menegaskan komitmennya untuk mengatasi hambatan serta mengamankan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Penulis :
Aditya Yohan