
Pantau - Lebih dari 60.000 warga Thailand telah dievakuasi akibat bentrokan yang semakin memanas di perbatasan Thailand-Kamboja pada Jumat (25/7), setelah serangan artileri berat dari pasukan Kamboja mengenai wilayah-wilayah sipil di empat provinsi.
Evakuasi Massal dan Dampak Serangan
Tentara Kerajaan Thailand memimpin operasi evakuasi di 14 distrik yang tersebar di empat provinsi, yakni Buriram, Surin, Sisaket, dan Ubon Ratchathani.
“Pihak kerajaan bekerja sama dengan otoritas setempat untuk mengevakuasi penduduk dari zona konflik di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja,” ungkap Mayor Jutaphat Prembanyat, Asisten Juru Bicara Tentara Kerajaan Thailand.
Serangan artileri berat dari pasukan Kamboja menyebabkan kerusakan di sejumlah wilayah sipil termasuk rumah penduduk dan rumah sakit, mendorong pihak militer Thailand untuk mengambil langkah cepat demi keselamatan warga.
Hingga Jumat, sebanyak 63.446 orang telah berhasil dievakuasi, dengan rincian 4.813 orang dari Buriram, 21.646 orang dari Surin, 26.511 orang dari Sisaket, dan 10.476 orang dari Ubon Ratchathani.
Bantuan Logistik dan Pengamanan Properti Warga
Untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi, Tentara Kerajaan Thailand telah mendirikan enam dapur umum kerajaan di berbagai titik pengungsian.
Selain itu, dua dapur lapangan bergerak juga dikerahkan untuk mendistribusikan makanan ke lokasi-lokasi yang sulit dijangkau.
Lingkaran Militer ke-22 bersama Pemerintah Provinsi Ubon Ratchathani juga mengerahkan unit-unit sukarelawan guna melakukan patroli keamanan di kawasan permukiman yang telah ditinggalkan warga.
Langkah ini diambil untuk memberikan rasa aman bagi warga yang khawatir terhadap keselamatan barang-barang pribadi mereka selama masa evakuasi berlangsung.
- Penulis :
- Leon Weldrick
- Editor :
- Tria Dianti