
Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan mempertimbangkan opsi serangan militer terhadap kartel narkoba di Venezuela sebagai strategi untuk melemahkan kekuasaan Presiden Nicolas Maduro.
Serangan Awal dan Tujuan Politik AS
Menurut laporan CNN, militer AS pada Selasa (2/9) telah menyerang sebuah kapal pengangkut narkoba di wilayah Karibia selatan yang diklaim berasal dari Venezuela.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan bahwa tindakan tersebut adalah bagian dari strategi Trump untuk memerangi organisasi "narko-teroris".
CNN menyebut serangan ini sebagai kemungkinan awal dari operasi militer yang lebih luas dengan tujuan membersihkan wilayah Karibia dari aktivitas perdagangan narkoba dan "berpotensi menggulingkan Maduro dari kekuasaan".
"Langkah yang lebih disukai adalah Maduro menanggalkan kekuasaannya dengan membaca tanda-tanda ini," ujar salah satu sumber anonim, lalu menambahkan, "Saya pikir pesannya adalah 'Apakah Anda (Maduro) menginginkannya dengan jalan yang mudah atau sulit?'"
AS diketahui telah mengerahkan sejumlah kekuatan militer ke wilayah Karibia dalam beberapa pekan terakhir, termasuk kapal perang bersenjata rudal Tomahawk, kapal selam serang, pesawat tempur, serta lebih dari 4.000 personel angkatan laut dan marinir.
Trump juga dilaporkan telah memberi lampu hijau kepada pejabat keamanan nasional untuk segera bertindak jika ada kesempatan membunuh target yang dianggap teroris.
Pejabat di Washington percaya bahwa tekanan terhadap jaringan pengedar narkoba Venezuela dapat mendorong lingkaran dalam Maduro mempertimbangkan opsi penggulingan.
Tanggapan Venezuela dan Ketegangan Kawasan
Menanggapi situasi tersebut, Presiden Nicolas Maduro memerintahkan mobilisasi Milisi Bolivarian untuk memperkuat pertahanan negara.
Pemerintah Venezuela secara terbuka menyatakan bahwa pengerahan militer AS ke Karibia bukan ditujukan untuk memerangi narkoba, melainkan sebagai bentuk tekanan politik terhadap Caracas.
Sebelumnya, pada 7 Agustus, Jaksa Agung AS Pamela Bondi mengumumkan hadiah sebesar 50 juta dolar AS (sekitar Rp823 miliar) bagi siapa pun yang memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro, yang dituduh Washington sebagai pemimpin Kartel de los Soles.
Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa AS tidak menginginkan pergantian rezim di Venezuela, namun menegaskan keprihatinan atas "miliaran dolar narkoba yang mengalir ke negara kami dari Venezuela".
- Penulis :
- Ahmad Yusuf