billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Trump dan al-Sisi Pimpin KTT Perdamaian Internasional di Mesir untuk Akhiri Perang Gaza

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Trump dan al-Sisi Pimpin KTT Perdamaian Internasional di Mesir untuk Akhiri Perang Gaza
Foto: (Sumber: Warga Palestina menyambut gembira atas pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di depan markas besar komite Mesir di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Kamis (9/10/2025) waktu setempat. ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/nym.)

Pantau - Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memimpin bersama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Internasional di kota Sharm el-Sheikh, Laut Merah, Mesir, pada Senin.

Dihadiri Pemimpin 20 Negara, KTT Fokus pada Perdamaian Timur Tengah

Menurut pernyataan resmi dari kepresidenan Mesir, KTT ini akan dihadiri oleh para pemimpin dari lebih dari 20 negara.

Tujuan utama KTT adalah untuk "mengakhiri perang di Jalur Gaza", "meningkatkan upaya membawa perdamaian dan stabilitas ke Timur Tengah", serta "mengawali fase baru keamanan dan stabilitas regional".

KTT ini juga disebut "sejalan dengan visi Presiden AS Trump untuk mencapai perdamaian di kawasan dan upayanya yang gigih untuk mengakhiri konflik di seluruh dunia".

Kegiatan ini menjadi bagian dari dorongan diplomatik untuk membuka jalan menuju perdamaian jangka panjang di kawasan yang selama ini dilanda konflik berkepanjangan.

Rencana Perdamaian 20 Poin: Pertukaran Tahanan hingga Pemerintahan Baru Gaza

Presiden Trump mengumumkan pada Rabu bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui fase pertama dari rencana perdamaian yang ia susun pada 29 September, terdiri dari 20 poin penting.

Fase pertama dari rencana tersebut mencakup pembebasan semua tawanan Israel yang ditahan di Gaza dan pertukaran dengan sekitar 2.000 tahanan Palestina.

Selain itu, Israel dijadwalkan melakukan penarikan bertahap pasukan dari seluruh Jalur Gaza, dimulai pada Jumat pukul 12.00 siang waktu setempat (09.00 GMT).

Fase kedua dari rencana tersebut meliputi pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza tanpa partisipasi Hamas, pembentukan pasukan keamanan gabungan dari warga Palestina dan pasukan negara-negara Arab serta Islam, serta perlucutan senjata Hamas secara menyeluruh.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 67.600 warga Palestina, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

Wilayah Gaza kini dinyatakan tidak layak huni akibat kehancuran besar-besaran dari serangan yang terus berlangsung.

KTT perdamaian ini menjadi harapan baru bagi banyak pihak yang menginginkan solusi damai atas konflik berdarah yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Penulis :
Ahmad Yusuf