billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Menlu RI Tegaskan Komitmen ASEAN untuk Atasi Krisis Myanmar melalui Konsensus Lima Poin

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Menlu RI Tegaskan Komitmen ASEAN untuk Atasi Krisis Myanmar melalui Konsensus Lima Poin
Foto: Suasana Pertemuan Tingkat Menlu ASEAN (AMM) yang diselenggarakan dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu 25/10/2025 (sumber: Kemlu RI)

Pantau - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menegaskan pentingnya keterlibatan aktif ASEAN dalam menyelesaikan krisis politik berkepanjangan di Myanmar dengan tetap menjadikan Konsensus Lima Poin sebagai acuan utama.

Sugiono menyampaikan hal tersebut dalam rangkaian pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur pada 26–28 Oktober 2025.

Dalam pernyataan resminya, Sugiono menyebut bahwa implementasi Konsensus Lima Poin memang masih terbatas, namun prinsip-prinsip di dalamnya harus terus menjadi pijakan bersama.

Dukungan terhadap Duta Khusus dan Pemilu Myanmar

“Untuk memastikan kesinambungan dan keterlibatan yang berkelanjutan, Indonesia mendukung secara prinsip usulan Duta Khusus ASEAN untuk Myanmar dengan mandat jangka panjang,” ungkapnya.

Konsensus Lima Poin mencakup penghentian permusuhan, bantuan kemanusiaan, penunjukan utusan khusus, kunjungan utusan khusus, serta proses dialog yang inklusif.

Kementerian Luar Negeri RI juga menyatakan bahwa Indonesia mendukung pembentukan Kelompok Pengamat ASEAN untuk mengawasi pelaksanaan pemilihan umum di Myanmar yang dijadwalkan pada Desember mendatang.

Sugiono menekankan pentingnya peninjauan hati-hati terhadap posisi bersama ASEAN terhadap pemilu tersebut.

“Indonesia terbuka terhadap gagasan Kelompok Pengamat ASEAN dengan mandat yang jelas dan terbatas untuk mengamati dan mengawasi, namun bukan untuk mengakui, mendukung, atau mengesahkan pemilu,” ia mengungkapkan.

Sikap Tegas ASEAN dan Apresiasi terhadap Malaysia

Sugiono menambahkan bahwa jika pembentukan Kelompok Pengamat ASEAN tidak disetujui, maka ASEAN tetap harus bersiap mengambil sikap tegas terhadap upaya pihak ketiga yang mungkin memberikan pengakuan resmi terhadap hasil pemilu Myanmar.

Ia juga mengapresiasi langkah-langkah Malaysia sebagai ketua ASEAN tahun ini serta upaya Duta Khusus ASEAN dalam menangani krisis di Myanmar.

KTT ASEAN ke-47 mengangkat tema “Masa Depan yang Tangguh dan Inklusif Bersama” sebagai cerminan komitmen kawasan terhadap stabilitas dan kerja sama regional.

Penulis :
Shila Glorya