
Pantau - Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) melaporkan bahwa salah satu patroli mereka diserang oleh pasukan Israel pada Minggu (26/10), tanpa menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan peralatan.
Serangan Terjadi di Dekat Desa Kafr Kila
Insiden terjadi sekitar pukul 17.45 waktu setempat (22.45 WIB) saat sebuah drone milik Israel mendekati patroli UNIFIL yang tengah melintas di dekat Desa Kafr Kila.
"Pada Minggu sekitar pukul 17.45 (22.45 WIB), sebuah drone Israel mendekati patroli UNIFIL di dekat Desa Kafr Kila dan menjatuhkan bom", ungkap UNIFIL dalam pernyataan resminya.
Beberapa saat kemudian, sebuah tank Israel juga melepaskan tembakan ke arah pasukan penjaga perdamaian tersebut.
"Beruntung, tidak ada korban luka atau kerusakan yang terjadi pada personel atau peralatan UNIFIL", ia mengungkapkan.
UNIFIL menilai serangan ini membahayakan keselamatan pasukan yang sedang menjalankan mandat PBB di wilayah Lebanon selatan.
Insiden ini bukan yang pertama terjadi.
Sebelumnya, UNIFIL melaporkan adanya tindakan agresif dari drone Israel yang terbang rendah di atas patroli mereka di lokasi yang sama.
Dalam kejadian itu, pasukan UNIFIL harus mengambil langkah-langkah defensif demi keselamatan.
UNIFIL Kecam Israel, Sebut Pelanggaran Resolusi PBB
UNIFIL mengecam keras serangan yang dilakukan oleh pasukan Israel dan menyatakan bahwa tindakan tersebut melanggar Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB serta kedaulatan Lebanon.
UNIFIL menegaskan bahwa mereka sedang menjalankan mandat PBB secara netral dan tidak boleh menjadi sasaran dalam konflik antara Israel dan Hizbullah.
Hingga artikel ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari otoritas Israel terkait insiden ini.
Serangan terhadap posisi UNIFIL telah beberapa kali terjadi sejak meletusnya konflik lintas perbatasan antara Israel dan Hizbullah pasca perang Gaza pada Oktober 2023.
Meski gencatan senjata telah diberlakukan, Israel tetap melakukan serangan berkala ke wilayah Lebanon dengan alasan menghadapi ancaman dari kelompok Hizbullah.
Israel juga mempertahankan pasukannya di perbatasan Lebanon, meskipun batas waktu penarikan pasukan telah berakhir sejak 18 Februari 2024.
Informasi dalam artikel ini bersumber dari Kantor Berita Xinhua, ditulis oleh pewarta Xinhua dan diedit oleh Anton Santoso.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf









