
Pantau - Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menegaskan komitmen Indonesia terhadap multilateralisme dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-PBB ke-15 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin, 27 Oktober 2025.
Kolaborasi ASEAN dan PBB untuk Dunia yang Lebih Stabil
Dalam pertemuan tersebut, Sugiono menyampaikan pernyataan nasional Indonesia atas nama Presiden Prabowo Subianto.
Ia menekankan bahwa ASEAN dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus bekerja bersama menunjukkan kekuatan sejati yang terletak pada kolaborasi, bukan konfrontasi.
Menlu Sugiono menyampaikan, “ASEAN dan PBB harus berdiri teguh untuk menunjukkan bahwa kekuatan sejati terletak pada kolaborasi, bukan konfrontasi.”
Ia menyoroti pentingnya Rencana Aksi ASEAN-PBB untuk periode 2026–2030 sebagai pedoman kerja sama yang lebih praktis dan berorientasi ke masa depan.
Fokus utama kerja sama tersebut mencakup bidang ketahanan pangan dan aksi iklim yang menjadi prioritas kawasan.
Sugiono menjelaskan bahwa membangun sistem pangan yang tangguh serta mempercepat transisi energi berkelanjutan merupakan langkah penting menuju masa depan yang stabil dan sejahtera.
Perkuat Ketahanan Pangan dan Transisi Energi
Menlu menegaskan bahwa lembaga-lembaga PBB seperti FAO (Food and Agriculture Organization) dan WFP (World Food Programme) tetap menjadi mitra penting ASEAN dalam memperkuat ketahanan pangan kawasan.
Sugiono menyatakan, “Indonesia juga menantikan kerja sama yang lebih erat dengan PBB untuk memperkuat ketahanan pasokan pangan kawasan dan mendorong pertanian berkelanjutan.”
Dalam isu kerja sama iklim, Sugiono menyoroti inisiatif ASEAN Power Grid yang bertujuan meningkatkan konektivitas energi dan memperkuat integrasi energi terbarukan di kawasan.
Ia mengajak PBB untuk turut mendukung pendanaan serta pengembangan kapasitas bagi transisi energi yang adil dan inklusif.
Sugiono menambahkan, “Kami mengundang PBB menjadi mitra kami dalam memfasilitasi akses pembiayaan, adopsi teknologi, dan peningkatan kapasitas, guna memastikan transisi energi yang berkeadilan, bermanfaat bagi semua, dan tidak meninggalkan siapa pun.”
Selain itu, Menlu juga mendorong penguatan hubungan kelembagaan antara ASEAN dan PBB dengan kehadiran PBB yang lebih kuat di Jakarta.
Ia menegaskan, “Kehadiran PBB yang lebih kuat di Jakarta, jantung diplomasi ASEAN, akan memberikan pesan kuat tentang komitmen bersama kita terhadap aksi nyata yang berlandaskan kemitraan dan saling menghormati.”
Pernyataan tersebut menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang aktif mendorong kolaborasi internasional dan memperkuat kerja sama kawasan dalam menghadapi tantangan global.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan










