Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Turki Desak Israel Adopsi Sikap Konstruktif Setelah Hamas Nyatakan Siap Dukung Gencatan Senjata Permanen

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Turki Desak Israel Adopsi Sikap Konstruktif Setelah Hamas Nyatakan Siap Dukung Gencatan Senjata Permanen
Foto: (Sumber:Arsip foto - Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan. ANTARA/Anadolu/py..)

Pantau - Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menyatakan bahwa Hamas menunjukkan kesiapan untuk mengambil langkah-langkah konstruktif menuju gencatan senjata yang langgeng di Gaza, sambil mendesak Israel agar mengadopsi pendekatan serupa demi terciptanya perdamaian.

Dorongan Diplomasi untuk Perdamaian Gaza

“Hamas menunjukkan kesediaannya untuk mengambil langkah-langkah konstruktif untuk memastikan gencatan senjata bersifat permanen. Israel sepatutnya memiliki pemahaman yang sama,” ujar Fidan pada Rabu.

Ia menegaskan bahwa Gaza merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Palestina, dan komunitas internasional seharusnya memperlakukan wilayah itu sebagaimana mestinya.

Fidan juga mengumumkan bahwa sebuah kapal bantuan kemanusiaan Turki telah berangkat dari Pelabuhan Mersin menuju Pelabuhan El Arish di Mesir, membawa pasokan bantuan bagi warga Gaza.

Selain itu, ia mengonfirmasi partisipasi Turki dalam Konferensi Gaza mendatang yang akan diselenggarakan oleh Mesir.

Bahas Masa Depan Gaza dan Upaya Gencatan Senjata

Mengenai masa depan Gaza setelah perang, Fidan mengatakan bahwa pembahasan tengah berlangsung di Dewan Keamanan PBB untuk menentukan mandat pasukan stabilisasi internasional yang diusulkan.

“Ada kebutuhan untuk memperjelas tugas-tugas pasukan ini serta kerangka hukum dan politik untuk Komite Palestina dan Dewan Perdamaian yang diperkirakan akan memerintah Gaza,” ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty menegaskan bahwa Mesir dan Turki sepakat bekerja sama untuk mengamankan gencatan senjata serta mendorong kemajuan proses perdamaian.

Abdelatty menambahkan bahwa kedua negara mendukung upaya diplomatik yang dipimpin oleh Qatar dan Amerika Serikat untuk menjadikan gencatan senjata di Gaza bersifat permanen.

Mesir dan Turki juga kembali menegaskan dukungan terhadap solusi dua negara berdasarkan perbatasan 1967 sebagai dasar penyelesaian konflik.

Gencatan senjata yang berlaku sejak 10 Oktober telah menghentikan pertempuran berskala penuh, namun kondisinya masih rapuh karena insiden kekerasan sporadis terus terjadi dengan kedua pihak saling menuduh melanggar kesepakatan.

Sejumlah isu penting seperti pelucutan senjata Hamas dan pemerintahan pascaperang masih belum terselesaikan, membuat jalan menuju perdamaian permanen di Gaza tetap belum pasti.

Penulis :
Ahmad Yusuf