
Pantau - Kelompok antipangkalan dan antiperang asal Okinawa menggelar seminar di Tokyo untuk menyuarakan kekhawatiran atas ekspansi militer pemerintah Jepang yang dinilai menjadikan Okinawa sebagai benteng militer negara.
Kritik Terhadap Kebijakan Keamanan dan Ketergantungan pada AS
Acara tersebut dihadiri lebih dari 230 peserta, termasuk anggota parlemen, Majelis Prefektur Okinawa, serta perwakilan warga.
Para peserta menyampaikan ketidakpuasan terhadap kebijakan keamanan nasional yang dianggap menempatkan beban militer berlebihan di wilayah Okinawa dan kepulauan barat daya Jepang.
Ketua Partai Sosial Demokrat Jepang, Mizuho Fukushima, menyebut bahwa narasi "kontingensi Taiwan" sebagai ancaman kelangsungan hidup tidak logis dan hanya memperkuat alasan ekspansi militer.
Yoichi Iha, mantan Wali Kota Ginowan, mengkritik ketergantungan pemerintah Jepang terhadap kehadiran pangkalan militer Amerika Serikat, yang menurutnya mengancam kedaulatan dan keselamatan warga setempat.
Yukako Sonan menyoroti kedekatan antara fasilitas militer dan infrastruktur sipil di pulau-pulau kecil yang berisiko tinggi membahayakan warga sipil jika konflik pecah di kawasan.
Para peserta menekankan pentingnya mencegah Okinawa dan wilayah sekitarnya terseret ke dalam konflik bersenjata di tengah meningkatnya ketegangan regional.
- Penulis :
- Gerry Eka







