Pantau - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menegaskan bahwa penahanan mantan Presiden Jair Bolsonaro tidak akan memengaruhi hubungan bilateral antara Brasil dan Amerika Serikat.
Pernyataan tersebut disampaikan Lula pada Minggu, 23 November 2025, menyusul penahanan Bolsonaro sehari sebelumnya oleh pihak berwenang.
Lula menekankan bahwa Brasil merupakan negara berdaulat yang sistem peradilannya harus dihormati oleh siapa pun, termasuk negara asing.
Penahanan Bolsonaro Atas Perintah Mahkamah Agung
Jair Bolsonaro ditahan secara preventif oleh polisi pada Sabtu pagi, 22 November 2025, di kediamannya di Brasilia.
Penahanan itu dilakukan berdasarkan perintah resmi dari Mahkamah Agung Federal Brasil.
Tindakan ini merupakan bagian dari proses hukum yang tengah berjalan atas dugaan keterlibatan Bolsonaro dalam upaya kudeta setelah kekalahannya dalam pemilu presiden.
Pada bulan September 2025, pengadilan menjatuhkan hukuman kepada Bolsonaro berupa penjara selama 27 tahun 3 bulan.
Ia dinyatakan bersalah atas percobaan kudeta untuk mempertahankan kekuasaan setelah kalah dalam pemilihan presiden sebelumnya.
Lula Tanggapi Komentar Trump
Menanggapi pernyataan Presiden AS Donald Trump, Lula memberikan respons tegas terkait kedaulatan sistem hukum Brasil.
"Trump perlu tahu bahwa kami adalah negara yang berdaulat dan sistem peradilan kami yang memutuskan," ungkapnya.
Trump sebelumnya menyampaikan bahwa ia awalnya tidak mengetahui informasi soal penahanan Bolsonaro ketika ditanya oleh media AS pada Sabtu.
Namun setelah mendapatkan informasi, Trump menyebut kejadian itu sebagai hal yang "sangat disayangkan".
Lula menegaskan bahwa Bolsonaro akan menjalani proses hukum dan hukuman sesuai dengan keputusan pengadilan.
- Penulis :
- Leon Weldrick
