Pantau Flash
HOME  ⁄  Hukum

Bima Kritik Lampung Berujung Ortunya Didatangi Polisi, Haris Azhar Buka Suara

Oleh khaliedmalvino
SHARE   :

Bima Kritik Lampung Berujung Ortunya Didatangi Polisi, Haris Azhar Buka Suara
Pantau - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar menyoroti kasus viral Lampung usai seorang anak muda bernama Bima Yudho menarasikan kebobrokan daerah asalnya, hingga berujung orant tuanya Bima didatangi polisi.

Haris mengatakan, aksi polisi mendatangi orang tua Bima ini merupakan bentuk sebuah kenoraka, kepanikan, dan ketidakcerdasan dalam merespons.

"Menurut saya, negara panik, nanya-nanya, dan manggil orang tuanya (Bima, red) itu bentuk kenorakan, kepanikan, dan ketidakcerdasan dalam merespons," ujar Haris Azhar saat ditemui Pantau.com usai menghadiri acara Distrik Berisik yang diselenggarakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Tangerang Selatan di Teraskota Mall, BSD City, Sabtu (15/4/2023).

Co-founder sekaligus Direktur Eksekutif Lokataru ini menuturkan, Bima sebagai anak muda asal Lampung turut bersuara untuk daerahnya sendiri sudah cukup bagus.

"Saya pikir, suara anak muda apalagi orang itu dari Lampung, ya bagus. Perlu diperbanyak, kalau perlu dibuat festival anak muda berlomba menyuarakan kegagalan, kesalahan, dan ketidakberesan di Lampung itu," katanya.

"Bukan cuma 1 orang terus dipanggil orang tuanya, kalau bisa ya seribu anak muda di Lampung ya seperti itu. Artinya, pemanggilan orang tua dari Bima ini bentuk represi," sambungnya.

Polisi Datangi Orang Tuanya


Bima Yudho Saputro, TikToker yang mengkritik Lampung, mengaku orang tua nya didatangi polisi di Lampung. Bima mengatakan Polisi mendatangi kantor ibu dan ayahnya mendapatkan ancaman.

“The police is coming to my mom’s office?? Trying to extradite me? what?” tulis dia dalam akun Instagram-nya, @awbimax, Jumat (14/4/2023).

“Sebenarnya gua di sini baik-baik aja, tapi gua takut orang tua gua lho, apalagi bokap gua kan, pokoknya gua liat bokap gua kayak nangis gitu kan, bokap gua diancem lho, nyokap gua kayak tenang-tenang aja karena dia bakul jagung doang. Cuma kayak, masa kayak gini banget sih,” ujar dia sambil menangis.

Atas curhatannya di instagram, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim turut bicara. Lewat akun Instagramnya, wanita yang akrab disapa Nunik itu meminta Pemerintah Kabupaten Lampung Timur serta DPRD Provinsi Lampung menjamin keamanan dan keselamatan keluarga Bima.

“Jangan khawatir koordinasikan dengan temen-temen di sana. Kalau bisa temui dan komunikasikan dengan Pak Bupati. Titip, dibantu biar merasa aman,” kata Nunik, yang berkoordinasi dengan DPRD Provinsi Lampung dan Pemkab Lampung Timur.

Bima Viral di TikTok Kritik Lampung Gak Maju-maju

Viral di media sosial akun Tiktok @awbimaxreborn mengkritik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dan menyebut bahwa Lampung tidak maju-maju. Selain itu pria pemilik akun tersebut juga menyebut bahwa Lampung ‘Dajjal’.

“Aku berasal dari provinsi ini Dajjal (menunjuk tulisan Lampung),” katanya.

Ia menjelaskan beberapa poin kritikannya, termasuk banyaknya jalan yang rusak dan dibiarkan bertahun-tahun oleh Pemprov.

“Gua sering bahas jalan karena jalan itu kayak infrastruktur yang paling umum dan untuk mobilisasi ekonomi di Lampung. Tapi, jalan-jalan di Lampung tuh satu kilometer bagus satu kilometer rusak. Ini pemerintah main ular tangga atau apa?,” katanya.

“Contoh, kaya Kota Baru itu dari zaman gua SD sampe sekarang enggak pernah gua dengar kabarnya lagi. Itu aliran dana dari pemerintah pusat ratusan miliar dan gua enggak tau tuh sekarang udah jadi tempat jin buang anak kali,” sambungnya.

Pria bernama Bima itu menyebutkan banyak praktik korupsi di Provinsi Lampung.

“Aduh, enggak usah bahas suap di mana-mana. Udah kayak makanan sehari-hari gitu, kayak suap-suap duit kena lo,” umpatnya.

Pemuda yang kini tinggal di Australia itu mengatakan bahwa praktik kolusi pun marak terjadi di Lampung.

“Gua enggak bilang Lampung itu kekurangan orang pintar ya, Lampung itu banyak banget orang pintar. Tapi proses penyaringan peserta didik yang ada di Lampung itu banyak banget kecurangan, bahkan yang berkontribusi itu orang-orang yang bekerja di sektor pendidikan. Kaya dosen nitipin anaknya, rektor nitipin ponakannya,” kata Bima.

Bima diadukan ke Polda Lampung terkait pelanggaran Undang-undang ITE oleh warga bernama Ginda Ansori. Menurut pengadu, apa yang disampaikan Bima merupakan hoaks.
Penulis :
khaliedmalvino