HOME  ⁄  Hukum

Imam Masykur Ngontrak Kios di Sandratex, Diduga Kamuflase Toko Kosmetik untuk Jual Obat Ilegal

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Imam Masykur Ngontrak Kios di Sandratex, Diduga Kamuflase Toko Kosmetik untuk Jual Obat Ilegal
Foto: Lokasi kios yang disewa Imam Masykur berlokasi di Sandratex, Rempoa, Ciputat, Tangsel.

Pantau - Imam Masykur, pemuda asal Bireuen, Aceh yanga tewas dianiaya oknum Paspampres, rupanya belum lama mengontrak di kios di Jalan Sandratex, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten.

Kabarnya, Imam Masykur menjual kosmetik dan obat-obatan di kios tersebut. Imam Masykur dikenal baik dan ramah oleh para tetangganya.

Informasi Imam Masykur menjual obat-obatan ilegal kembali mencuat pascainsiden kematiannya oleh oknum Paspampres Praka Riswandi Manik (RM).

Ketua RT di lokasi kios tersebut berada, Sarip Marjaya mengaku mendapat laporan warga soal kegiatan di ruko berukuran 3x5 meter persegi itu.

Jauh sebelum penculikan, kata Sarip, warga setempat sudah resah dengan aktivitas kios berpintu rolling door cokelat itu. Sarip juga pernah mendengar kabar jika kios itu pernah digerebek sebelumnya.

"Katanya begitu, sebelum kejadian kemaren. Kebetulan yang punya kontrakan saya panggil, tolong yang ngontrak itu tanya untuk berhubungan dengan tetangga. Aduan dari warga, cuma mau diselidiki dulu," kata Sarip, Selasa (29/8/2023).

Dia menduga, kios tersebut kamuflase dan akal-akalan Imam Masykur. Pasalnya, warga sempat curiga dengan kegiatan di kios yang lokasinya di pinggir Jalan Ir H Juanda tersebut.

"Memang ini toko obat gitu. Tapi keliatannya kosmetik itu hanya kamuflase, ini mau diselidiki dulu. Beberapa bulan lalu saya dapat aduan soalnya," tuturnya.Menurutnya, ketika izin mengontrak, Imam Masykur sempat berencana membuka kios kosmetik dan obat di lokasi tersebut."Jadikan dia itu mau ngontrak lapor ke mari, bahwa dia mau jualan. Ditanya jualan apa? Kosmetik. Saya juga sempat liat gitu gitu aja. Saya sih ga tau yang sebenarnya dijual itu apa. Karena itu kan tertutup dengan barang barang biasa," pungkasnya.

Penulis :
Khalied Malvino