
Pantau - Penggeledahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kediaman mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), masih menjadi sorotan. Kasus dugaan korupsi di Bank BJB menyeret namanya, meskipun RK menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam kasus tersebut. Berikut adalah lima hal yang terungkap setelah RK memberikan klarifikasi kepada Partai Golkar Jawa Barat:
1. Rumah Digeledah, Sejumlah Barang Disita
Ketua KPK Setyo Budiyanto mengonfirmasi bahwa penggeledahan di rumah RK di Bandung pada Senin (10/3/2025) menghasilkan penyitaan beberapa dokumen dan barang.
"Pastinya, kalau soal disita atau tidak, pasti ada ya, beberapa dokumen, kemudian beberapa barang. Itu ada prosesnya, sedang dikaji, sedang diteliti oleh para penyidik," kata Setyo di gedung ACLC KPK, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Baca juga: Golkar Ungkap Kondisi Ridwan Kamil Usah Rumah Digeledah KPK: Alhamdulillah Baik
Ia menambahkan bahwa meskipun jumlah barang yang disita tidak banyak, namun relevan dengan penyelidikan kasus ini. "Memang tidak banyak, tapi setidaknya itu hal-hal yang relevan dengan penanganan perkara yang sekarang ditangani," imbuhnya.
2. RK Baru Melapor ke Golkar Setelah Beberapa Hari
Setelah rumahnya digeledah, RK baru mengabari Partai Golkar beberapa hari kemudian. Sekretaris DPD Golkar Jawa Barat, MQ Iswara, mengungkapkan bahwa dirinya baru bisa berkomunikasi dengan RK pada Jumat malam (14/3/2025).
"Alhamdulillah tadi malam, kami berhasil komunikasi dengan Pak Ridwan Kamil, kurang lebih pukul 11 malam kami berkomunikasi. Beliau dalam kondisi baik dan ada di Bandung," ujar Iswara di Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (15/3/2025).
3. RK Kesulitan Dihubungi Sebelumnya
Iswara juga mengungkapkan bahwa sebelumnya ia kesulitan menghubungi RK. Saat akhirnya RK menelepon, ia tidak menggunakan nomor pribadinya, melainkan nomor stafnya.
"Beliau memang menelepon bukan dengan nomor pribadinya. Jadi selama ini saya hubungi tidak bisa. Beliau menelepon pakai handphone stafnya," ungkap Iswara.
4. RK Siap Kooperatif dengan KPK
Dalam percakapan dengan Iswara, RK menegaskan kesiapannya untuk bekerja sama dengan KPK dalam penyelidikan kasus ini. "Beliau menyampaikan siap tentunya, kooperatif, dan apa pun yang nantinya akan diminta oleh penyidik, dalam hal ini KPK, akan dipenuhi oleh beliau," kata Iswara.
5. RK Tegaskan Tidak Terlibat Korupsi Bank BJB
RK juga memastikan bahwa dirinya tidak ikut campur dalam dugaan korupsi di Bank BJB. "Beliau menyampaikan, 'Insyaallah saya tidak ikut campur masalah tersebut'," kata Iswara mengutip pernyataan RK.
RK memahami bahwa sebagai gubernur saat itu, ia memiliki tanggung jawab atas yang terjadi di bawahannya. Namun, ia menegaskan bahwa kasus ini merupakan risiko jabatan yang harus dihadapinya.
"Beliau juga menyampaikan bahwa ini hanyalah sebuah risiko jabatan karena yang terjadi adalah adanya dugaan mark-up di salah satu BUMD di Pemprov Jabar, di mana pada saat itu Ridwan Kamil adalah gubernurnya, yang tentunya beliau siap memberikan informasi dan keterangan," pungkas Iswara.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi