Pantau - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) berpotensi menghemat anggaran negara sebesar Rp81,26 miliar setelah memberikan remisi khusus (RK) dan pengurangan masa pidana (PMP) kepada narapidana pada Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri tahun 2025.
Menteri Imipas Agus Andrianto secara simbolis menyerahkan dokumen remisi kepada narapidana dalam acara yang digelar secara hibrida di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat.
Rincian Remisi Nyepi dan Idul Fitri
Pada perayaan Hari Raya Nyepi, sebanyak 2.039 narapidana dan anak binaan beragama Hindu menerima RK dan PMP, yang berpotensi menghemat biaya makan warga binaan sebesar Rp804.525.000. Rinciannya adalah 1.609 narapidana menerima RK I atau pengurangan sebagian masa pidana, 20 narapidana menerima RK II atau langsung bebas setelah menerima remisi, dan 12 anak binaan menerima PMP I.
Sementara itu, pada Idul Fitri 1446 Hijriah, sebanyak 156.312 narapidana dan anak binaan beragama Islam menerima RK dan PMP. Pemerintah menghemat anggaran makan warga binaan sebesar Rp80.460.405.000 dari pemberian remisi ini. Rinciannya, 154.170 narapidana dan 1.214 anak binaan menerima RK I dan PMP I, sementara 908 narapidana dan 20 anak binaan langsung bebas setelah menerima RK II dan PMP II.
Solusi atas Kelebihan Kapasitas Lapas
Pemberian remisi dan pengurangan masa pidana ini menjadi bagian dari upaya pemerintah mengatasi tantangan kelebihan kapasitas di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Menteri Imipas Agus Andrianto menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk perhatian dan penghargaan negara kepada narapidana dan anak binaan yang telah menunjukkan perubahan perilaku positif serta komitmen dalam menjalani pembinaan.
- Penulis :
- Pantau Community
