
Pantau - Bentrok antar kelompok kembali terjadi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada Rabu (2 April 2025), melibatkan dua kubu pendukung calon bupati dan wakil bupati.
Sebanyak 59 orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat terkena panah dalam insiden tersebut.
Tak hanya korban luka, delapan rumah dan honai (rumah adat khas Papua) juga hangus terbakar.
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara, menyampaikan bahwa bentrokan tersebut menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda yang tidak sedikit.
Bentrokan terkait Pilkada di wilayah tersebut terus terjadi meski aparat keamanan dan Pemerintah Daerah telah berulang kali mengimbau agar masyarakat tidak saling menyerang.
Konflik Pilkada Memanas, Aparat Amankan Situasi
Konflik terkait pemilihan kepala daerah ini telah berlangsung sejak awal Februari 2025 dan hingga kini terus menelan korban.
Pada Jumat (4 April 2025), bentrokan kembali pecah, namun jumlah korban masih dalam pendataan.
Suasana semakin mencekam setelah terdengar suara tembakan yang diduga berasal dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Aparat gabungan dari Polres Puncak Jaya dan Brimob pun dikerahkan untuk membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata.
Pilkada Kabupaten Puncak Jaya mempertemukan dua pasangan calon, yakni Yuni Wonda - Mus Kogoya dan Miren Kogoya - Mendi Wonerengga.
Pertikaian yang terjadi diduga kuat berkaitan langsung dengan dukungan terhadap masing-masing pasangan calon tersebut.
Sebelumnya, Kapolda Papua menyampaikan bahwa rangkaian bentrokan di Puncak Jaya telah menyebabkan sembilan orang meninggal dunia.
Palang Merah Indonesia (PMI) turut memberikan bantuan kepada Pemerintah Daerah Puncak Jaya untuk menangani para korban dari pertikaian antar kelompok tersebut.
- Penulis :
- Pantau Community