billboard mobile
HOME  ⁄  Hukum

Enam Pendulang Emas Tewas Dibunuh KKB di Yahukimo, Papua Pegunungan

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Enam Pendulang Emas Tewas Dibunuh KKB di Yahukimo, Papua Pegunungan
Foto: KKB kembali serang pendulang emas di Yahukimo, enam korban tewas teridentifikasi dan dua warga sipil diduga disandera.

Pantau - Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Rahmadani, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi enam korban pembunuhan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Keenam korban yang berhasil diidentifikasi masing-masing bernama Aidil, Sahruddin, Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu.

Sementara lima korban lainnya hingga kini belum diketahui identitasnya.

"Identitas para korban itu diperoleh dari para pendulang yang selamat dari aksi penyerangan dan pembunuhan para pendulang di pedalaman Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan," ujar Brigjen Pol Faizal.

Serangan Brutal, Korban Bacok dan Tertembak, Dua Warga Diduga Disandera

Serangan terjadi di kawasan pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum, Kabupaten Yahukimo, pada Minggu (6/4) dan Senin (8/4), dan diduga dilakukan oleh KKB dari Kodap XVI Yahukimo serta Kodap III Ndugama.

Para korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, mengalami luka bacok, tembak, serta luka akibat panah.

Satgas Damai Cartenz menyebut peristiwa ini sebagai tragedi kemanusiaan dan berjanji akan menindak tegas pelaku penyerangan.

Sebanyak 35 pendulang emas dilaporkan berhasil mengungsi dan kini berada di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat.

Sementara itu, 12 pendulang lainnya yang selamat menggunakan speed boat dan tiba di Pelabuhan Logpon, Distrik Dekai, pada Rabu (9/4).

"Sedangkan delapan orang lainnya dilaporkan terpisah dari rombongan dan belum diketahui keberadaannya," jelas Faizal.

Selain itu, dua warga sipil lainnya, yakni seorang tuan dusun bernama Dani dan istrinya Gebi, diduga disandera oleh kelompok KKB.

"Saat ini tim gabungan berupaya untuk mengevakuasi para korban," tambah Brigjen Pol Faizal.

Penulis :
Pantau Community