
Pantau - Konflik berkepanjangan antara Israel dan Gaza tampak tidak ada tanda-tanda akan segera mereda.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, pembicaraan perdamaian dengan milisi Hamas tidak akan dipertimbangkan lagi.
Netanyahu, dikutip oleh Reuters, Sabtu (17/2/2024), menutup pintu untuk perundingan lebih lanjut, dengan mengutip apa yang ia anggap sebagai tuntutan yang tidak realistis dari Hamas.
Ia menegaskan, Israel tidak akan tunduk pada tekanan internasional mengenai perjanjian negara dengan Palestina.
"Permintaan-permintaan tersebut, termasuk mengakhiri perang dan membiarkan Hamas lolos dari tanggung jawab, melepaskan ribuan pembunuh dari penjara Israel, dan bahkan tuntutan mengenai situs suci di Yerusalem yang dikenal sebagai Bukit Bait Suci dalam Yudaisme dan Tempat Suci Mulia dalam Islam," katanya.
"Saya ingin mengatakan bahkan tidak ada satu milimeter pun, bahkan tidak ada satu nanometer pun perubahan," tegasnya.
Terkait kedaulatan Palestina, Netanyahu menegaskan penolakan keras Israel terhadap pengakuan sepihak atas negara Palestina di bawah kepemimpinannya.
"Setiap pengaturan hanya dapat dicapai melalui pembicaraan langsung antara kedua belah pihak, tanpa prasyarat," tambahnya.
Meskipun Netanyahu mempertahankan sikap kerasnya terhadap proposal perdamaian dengan Hamas, ia menghadapi tekanan yang meningkat dari dalam Israel itu sendiri.
Ribuan orang berkumpul di luar markas militer di Tel Aviv untuk mendukung para sandera yang masih ditahan di Gaza.
Serangan Hamas telah merenggut sekitar 1.200 nyawa, sebagian besar warga sipil, menurut hitungan Israel.
Para militan juga menyandera 253 sandera, meskipun lebih dari 100 di antaranya dibebaskan selama gencatan senjata sementara pada November lalu.
Di sisi lain, serangan balasan Israel telah menghancurkan sebagian besar Gaza, menewaskan 28.775 orang, juga sebagian besar warga sipil menurut otoritas kesehatan Palestina. Serangan ini juga telah memaksa hampir 2 juta penduduk Gaza meninggalkan rumah mereka.
Menanggapi situasi yang suram ini, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyalahkan Israel atas kurangnya kemajuan dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
"Hamas tidak akan menerima apa pun selain penghentian total permusuhan, penarikan Israel dari Gaza, dan pencabutan blokade yang tidak adil, serta pembebasan tahanan Palestina yang menjalani hukuman lama di penjara-penjara Israel," tegasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas