
Pantau - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menggunakan pidato hari peringatan pada hari Senin (13/5/2024), untuk memperingati mereka yang tewas dalam perang Israel dan serangan terror serta menjanjikan perjuangan melawan Hamas.
Nilai-nilai abadi Israel yang diwakili oleh mereka yang gugur membela negara pada 7 Oktoer dibenarkan dengan melanjutkan pertempuran dengan Hamas hingga berakhir, ujar Netanyahu pada upacara peringatan kejatuhan perang Israel.
“Pada awal perang saat ini, yang dimulai dengan pembantaian yang mengerikan, kami mendengar tindakan pengorbanan yang tak terhitung jumlahnya, kisah-kisah kepahlawanan dan menunjukkan komitmen bersama yang akan dikenang dari generasi ke generasi,” katanya dalam pidatonya yang dicemooh olehnya, dikutip UPI Selasa (14/5/2024).
"Entah itu eksistensi, kebebasan, keamanan dan kemakmuran, atau penyiksaan, pembantaian, pemerkosaan, dan perbudakan. Kami bertekad untuk menang dalam perjuangan ini. Kami akan mencapai tujuan kemenangan, yang pertama dan terpenting, memulangkan semua sandera kami," melanjutkan.
Beberapa anggota keluarga berteriak ke arah PM tersebut "kamu ambil anak-anak aya," sementara rekaman yang beredar memperlihatkan beberapa peserta keluar dari acara tersebut.
Acara memorial day di tempat lain juga diwarnai aksi protes dengan para demonstran yang mengangkat tanda bertuliskan "Darah mereka ada di tangan anda," Ketika Menteri Pertahanan Yoav Gallant berbicara di Pemakaman Militer Kiryat Shaul di Tel Aviv.
Situs web yang menjadi tuan rumah upacara tersebut diretas beberapa menit sebelum ditayangkan dan menyabotase tayangan You Tube meskipun para penonton dapat melihatnya melalui Facebook.
Yuval Rahamim, salah satu direktur Parents Circle Families Forum, sebuah kelompok dukungan Israel-Palestina untuk keluarga yang kehilangan orang yang dicintai dalam konflik tersebut, mengakui bahwa acara tersebut akan dianggap "provokatif" oleh banyak warga Israel, namun berpendapat bahwa spiral kekerasan telah menyebabkan konflik. untuk mengakhiri.
- Penulis :
- Kaorie Zeto Hapki
- Editor :
- Khalied Malvino