
Pantau.com - Bagian dari Suriah, yakni Museum Damascus dilaporkan telah dibuka untuk umum setelah enam tahun ditutup akibat Perang Saudara di Suriah.
Museum barang antik yang terkenal di dunia ini ditutup tahun 2012 untuk melindungi artefak kuno dari kerusakan akibat perang. Sebagian besar koleksi kemudian dievakuasi dan disimpan di lokasi-lokasi rahasia untuk menjaga barang tetap aman.
Pada awal tahun ini, Ibu kota dilindungi oleh pasukan Presiden Bashar Assad, namun demikian pertempuran terus berlanjut di beberapa wilayah negara tersebut. Konflik tujuh tahun di Suriah telah menyebabkan 350.000 orang meninggal dunia serta menghancurkan kota-kota dan situs sejarah di Suriah.
Seperti dilansir BBC, Senin (29/10/2018), Menteri Kebudayaan Mohammed al-Ahmad mengatakan, aset museum penting untuk negeri itu dilindungi untuk menghindari kehancuran oleh teroris.
Baca juga: Lima Papyrus di Museum Alkitab Ternyata Palsu
Wakil Direktur Museum Damascus mengatakan, hanya beberapa bagian dari museum yang dibuka untuk umum pada hari Minggu, pihak berwenang sedang bekerja untuk pembukaan penuh museum tersebut.
Halaman museum masih dibuka untuk umum selama konflik di Suriah, namun bangunan museum tersebut ditutup akibat misil dari para pemberontak.
Suriah dikenal sebagai salah satu lokasi paling sentral dalam rute perdagangan sejarah kuno, yang terkenal dengan warisan yang kaya dan beragam. Beberapa tempat di Suriah termasuk dalam situs warisan dunia UNESCO di Palmyra, jatuh ke tangan kelompok militan dan sengaja dirusak.
Pemerintah mengatakan, pulahan ribu artefak telah diambil alih dari kelompok militan dan dipulihkan.
Awal bulan ini, ratusan artefak akan ditampilkan di Damascus Opera House.
Baca juga: Moskow Jadi Tuan Rumah Pameran Artefak yang Ditemukan di Daerah Teroris, Suriah
- Penulis :
- Noor Pratiwi