
Pantau - Menteri intelijen Iran mengatakan pada Jumat (2/8/2024) bahwa Israel menerima lampu hijau dari Amerika Serikat (AS) untuk membunuh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, lapor Anadolu Agency.
Menurut kantor berita pemerintah Iran, IRNA, pernyataan itu disampaikan dalam surat dari Esmaeil Khatib kepada keluarga Haniyeh, Hamas, dan rakyat Palestina tentang pembunuhan eks Perdana Menteri (PM) Palestina itu.
Khatib mengungkapkan, pembunuhan Haniyeh oleh Israel "dengan persetujuan AS sekali lagi menunjukkan kebrutalan entitas Zionis," mengacu pada Israel.
Setelah pembunuhan itu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan, pihaknya menganggap bahwa sudah menjadi kewajibannya untuk "membalaskan dendam atas darah tamu yang terhormat", dan menyalahkan Israel.
"Kami menganggap pembalasan dendamnya sebagai tugas kami," kata Pemimpin Tertinggi Iran itu.
Haniyeh dibunuh di ibu kota Iran, Teheran, pada Rabu (31/7/2024). Sementara Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan itu. Tel Aviv hingga kini tak mengkonfirmasi atau menyangkal bertanggung jawab atas tewasnya Haniyeh.
Meski Israel tetap bungkam soal kematian Haniyeh, PM Israel, Benjamin Netanyahu mengisyaratkan keterlibatan Tel Aviv dalam pembunuhannya.
Sumber: Middle East Monitor
- Penulis :
- Khalied Malvino