
Pantau - Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) pada Selasa (13/8/2024) mengungkapkan, pihaknya menghancurkan dua kapal Houthi di Laut Merah. CENTCOM juga menyatakan kapal-kapal itu memberikan "ancaman yang jelas dan segera" kepada pasukan AS dan koalisi di wilayah tersebut.
"Perilaku sembrono dan berbahaya dari Houthi yang didukung Iran ini terus mengancam stabilitas dan keamanan regional," cuit CENTCOM di akun X-nya, dikutip Rabu (14/8/2024).
Kelompok Houthi Yaman telah menargetkan kapal-kapal kargo yang terkait dengan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza, yang berada di bawah gempuran Israel sejak Oktober 2023.
Baca juga: Houthi Yaman Targetkan Kapal 'Contship Ono' dan Dua Kapal Perusak AS
Laut Merah menjadi salah satu rute laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.
Ketegangan meningkat di Timur Tengah menyusul pembunuhan kepala politik Hamas Ismail Haniyeh pada tanggal 31 Juli di ibukota Iran, Teheran, dan pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr oleh Israel dalam sebuah serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada tanggal 30 Juli.
Hamas dan Iran menuduh Israel melakukan pembunuhan Haniyeh, sementara Tel Aviv belum mengkonfirmasi atau membantah bertanggung jawab.
Iran telah bersumpah akan memberikan "hukuman yang keras" kepada Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan Haniyeh di tanah Iran. Kelompok Hizbullah Lebanon juga diperkirakan akan melakukan pembalasan setelah Israel membunuh Shukr.
Baca juga: Houthi Bilang Pembunuhan Ismail Haniyeh Eskalasi yang Signifikan
Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui atau terlibat dalam pembunuhan Haniyeh dan mendesak Iran dan Israel untuk tidak meningkatkan konflik di wilayah tersebut.
Washington juga mengatakan bahwa mereka siap untuk melindungi Israel dari serangan-serangan Iran dan mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka akan mengerahkan aset-aset militer tambahan ke Timur Tengah.
Eskalasi ini terjadi di tengah-tengah serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 40.000 warga Palestina menyusul serangan pada 7 Oktober oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, yang menewaskan 1.139 orang.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino