Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Serangan Israel di Beirut Lukai Dua Wartawan Belgia

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Serangan Israel di Beirut Lukai Dua Wartawan Belgia
Foto: Asap mengepul dari lokasi serangan Israel di Dahiyeh, Beirut, Kamis (3/10/2024). (Getty Images)

Pantau - Dua wartawan Belgia terluka di Lebanon saat sedang meliput serangan udara semalam di Beirut, demikian pernyataan perusahaan mereka bekerja, Kamis (3/10/2024). Kedua wartawan itu terluka saat pertempuran berkecamuk antara Israel dan Hizbullah.

Koresponden VTM Robin Ramaekers menderita luka di wajah, sementara juru kamera Stijn De Smet dirawat akibat luka di kakinya, demikian pernyataan dari perusahaan induk penyiaran tersebut, DPG Media.

“Tadi malam terjadi pengeboman di pusat kota Beirut. Ketika Robin dan Stijn ingin membuat laporan tentang hal itu, mereka terluka,” unglap perusahaan media itu.

“Keduanya kini dalam keadaan selamat dan sedang dalam perawatan di rumah sakit," imbuhnya.

BACA JUGA: Satu Lagi Jurnalis Terbunuh di Jalur Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 174 Orang

Perusahaan tersebut mengaku belum mengetahui dengan jelas kondisi terkini dari insiden penyerangan tersebut. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Belgia menyatakan, pihaknya memantau situasi dengan seksama.

Israel terus melancarkan misi pengeboman terhadap Hizbullah di Lebanon. Militer Israel juga mengerahkan pasukannya melintasi perbatasan.

Pasukan Israel menggempur Beirut dengan serangan udara dalam semalam. Sebanyak 17 serangan menghantam ibu kota Beirut saat fajar menyingsing, demikian laporan Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA).

Salah satu serangan menghantam fasilitas evakuasi Hizbullah, sebuah sumber yang dekat dengan kelompok tersebut menyampaikan kepada AFP, menewaskan sedikitnya enam korban jiwa, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lebanon.

BACA JUGA: 36 Jurnalis Palestina di Gaza Masih Ditahan Israel sejak 7 Oktober 2023

Israel mengaku berupaya mengamankan perbatasannya dengan Lebanon agar puluhan ribu warga Israel yang mengungsi akibat konflik dengan Hizbullah selama hampir setahun bisa pulang ke rumah mereka.

Pengeboman Israel di Lebanon menewaskan lebih dari 1.000 jiwa, termasuk Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Otoritas Lebanon melaporkan, sekitar 1 juta rakyatnya terpaksa mengungsi. Pada 2023, seorang jurnalis tewas dan enam reporter lainnya, termasuk dua dari AFP, terluka ditembak Israel saat meliput pertempuran lintas batas di Lebanon selatan. (AFP/Alarabiya)

Penulis :
Khalied Malvino