billboard mobile
HOME  ⁄  Geopolitik

Menhan Israel Serukan Konsesi Demi Bebaskan Sandera di Gaza

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Menhan Israel Serukan Konsesi Demi Bebaskan Sandera di Gaza
Foto: Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Yoav Gallant. (Getty Images)

Pantau - Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Yoav Gallant, pada Minggu (27/10/2024) menyerukan "konsesi menyakitkan" demi membebaskan sandera yang ditahan di Jalur Gaza.

"Tidak semua tujuan bisa dicapai hanya dengan kekuatan militer; kekuatan bukanlah jawaban untuk segalanya," ujar Gallant dalam peringatan untuk korban serangan Hamas sejak Oktober 2023.

"Untuk memenuhi kewajiban moral kita membawa para sandera pulang, konsesi menyakitkan diperlukan," tambahnya.

Gallant mengakui, perang Gaza yang sedang berlangsung "rumit dan penuh tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Baca juga: Pagi-pagi Israel Serang Iran, Situs Militer di Teheran Hancur Lebur

"Tahun ini, kami telah menghantam musuh dan menciptakan realitas keamanan baru di sekitar kita, tetapi biayanya sangat tinggi," ujarnya, seraya mengklaim Israel telah mencapai "kemenangan yang belum pernah terjadi" di semua lini.

"Di selatan, Hamas tidak lagi beroperasi sebagai entitas militer. Di utara, Hizbullah terus mengalami serangkaian pukulan, dengan struktur kepemimpinannya hancur, sebagian besar kekuatan misilnya lenyap, dan pasukannya mundur dari perbatasan," jelas Gallant.

Pernyataan Gallant muncul saat negosiator Israel bersiap melanjutkan perundingan di Qatar untuk kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Israel memprediksi sekitar 101 warga masih disandera Hamas di Gaza, beberapa di antaranya dipastikan tewas akibat serangan udara Israel yang terus berlangsung di wilayah kecil tersebut.

Baca juga: Israel Serang Lokasi Militer di Suriah Tengah dan Selatan

Upaya mediasi yang dipimpin Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas gagal akibat penolakan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, untuk menghentikan perang.

Tentara Israel terus melancarkan serangan masif ke Jalur Gaza sejak serangan Hamas Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina, hampir 43.000 orang tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 100.000 lainnya terluka.

Serangan Israel juga mengakibatkan hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi seiring blokade memicu krisis pangan, air bersih, dan obat-obatan. Israel kini menghadapi tuntutan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Gaza.

Sumber: Anadolu

Penulis :
Khalied Malvino