
Pantau - Eks Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan, yang kini dibui, menuduh otoritas penjara 'melayaninya' dengan kejam. Khan mengaku diperlakukan "lebih buruk dari binatang" selama di tahanan.
Khan menyampaikan tuduhan ini saat berbicara kepada wartawan dan pengacaranya di sebuah ruang sidang sementara di dalam Penjara Adiala, Rawalpindi. Pernyataannya juga diunggah melalui akun X yang dikelola partainya dari luar negeri.
"Saya disiksa dengan dikurung di dalam sangkar, listrik di sel saya dipadamkan selama lima hari, dan saya ditahan dalam kegelapan total. Selama 10 hari saya dikurung, keluarga, dokter, serta pengacara dilarang mengunjungi saya selama beberapa pekan," bebernya, dikutip Kamis (31/10/2024).
Pihak pemerintah dan otoritas penjara setempat langsung membantah tuduhan ini. Mereka mengklaim Khan telah menerima "semua fasilitas" sesuai dengan aturan yang berlaku di penjara. Meski mengalami perlakuan buruk, Khan menyatakan tekadnya untuk tetap berjuang.
Baca juga: Eks PM Pakistan Imran Khan Dikurung 3 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi
"Mereka mencoba mematahkan saya melalui penyiksaan ini, tapi saya akan bertahan demi kebebasan sejati bangsa Pakistan," ujarnya.
Khan juga mengecam amandemen konstitusi terkait peradilan yang belum lama ini disetujui DPR Pakistan, baik dari kubu pemerintah maupun oposisi. Menurutnya, tindakan ini telah "mengkhianati Pakistan dengan merusak dasar konstitusi."
Selain itu, Khan mengungkapkan kekhawatirannya atas dugaan penculikan salah satu pengacaranya, Intazar Panjutha, yang telah hilang selama beberapa pekan.
Imran Khan dilengserkan dari kursi PM Pakistan melalui mosi tidak percaya pada April 2022, sedikit lebih dari setahun sebelum masa jabatannya berakhir.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino