
Pantau - Seorang pejabat senior Hamas menolak proposal gencatan senjata sementara dalam konflik di Gaza yang sudah berlangsung lebih dari setahun. Pemimpin senior Hamas, Taher al-Nunu menegaskan, pihaknya mendukung penghentian perang secara permanen.
“Hamas tak menerima gagasan jeda sementara dalam perang, yang hanya akan diikuti dengan agresi lebih lanjut. Kami menginginkan akhir yang permanen, bukan sementara,” tegas al-Nunu kepada AFP, Kamis (31/10/2024).
Para mediator yang berusaha menengahi gencatan senjata di Gaza diperkirakan akan menawarkan gencatan senjata selama "kurang dari sebulan" kepada Hamas, menurut sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut.
Pertemuan antara Kepala Mossad David Barnea, Direktur CIA Bill Burns, dan Perdana Menteri (PM) Qatar di Doha, yang berakhir Senin (28/10/2024), membahas proposal gencatan senjata "jangka pendek".
Baca juga: Utusan Gaza Usulkan Gencatan Senjata Jangka Pendek ke Hamas
Proposal ini melibatkan pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina di penjara Israel dan peningkatan bantuan untuk Gaza.
“Pejabat AS percaya, jika kesepakatan jangka pendek dapat dicapai, hal itu bisa mengarah pada kesepakatan yang lebih permanen,” tambah sumber tersebut.
Al-Nunu menyebut, Hamas belum menerima proposal apa pun sejauh ini, namun jika mendapat rencana tersebut, Hamas akan memberikan respons.
Dia menegaskan kembali tuntutan yang telah disampaikan selama berbulan-bulan, yaitu "gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel dari Gaza, kembalinya pengungsi, bantuan kemanusiaan yang cukup untuk Gaza, dan kesepakatan pertukaran tahanan yang serius."
Sumber: AFP
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino