Pantau.com - David Mark Chapman yang saat ini tengah menjalani hukuman penjara seumur hidup usai menembak mati anggota band legendaris The Beatles, John Lennon, mengatakan, dirinya merasa malu di setiap tahunnya karena telah menembak mati Lennon di luar apartemennya di New York pada tahun 1980.
Sidang pembebasan lebih awal bagi Chapman yang ke 10 kalinya dilakukan pada Agustus lalu di Wende Corrctional Facility, di mana Chapman menjalani hukuman 20 tahun penjara.
Dalam persidangan tersebut, Chapman mengungkapkan penyesalannya telah membunuh Lennon. Pihak berwenang kemudian memutuskan untuk tidak menyetujui pembebasan awalnya.
"Tiga puluh tahun lalu, saya tidak bisa merasakan malu, namun sekarang saya mengerti apa arti malu sebenarnya, yaitu saat saya menutup muka, saat itu saya tidak mau untuk meminta apapun," ucap Chapman, seperti dilansir ABC, Jumat (16/11/2018).
Baca juga: Kisah Hidup Legenda John Lennon akan 'Dihidupkan'
Chapman (63) telah menembak mati John Lennon pada malam 8 Desember 1980, beberapa jam setelah Lennon memberikan tandatangan di sebuah album The Beatles kepada Chapman.
Chapman mengatakan, dirinya masih ingat betapa hebatnya Lennon bersikap kepada dirinya. Ia mengatakan dalam pikirannya saat itu, ia berperang apakah akan menembak Lennon atau tidak.
"Saya ingat saat itu, pikiran saya berkata bahwa saya telah mendapatkan tandatangannya, sekarang pulanglah," ucap Chapman, namun saya tidak pulang ketika itu.
Dalam persidangan, Chapman juga mengatakan ia menyadari apa yang diperbuatnya akan terus menjadi pemberitaan di dunia, bahkan ketika ia meninggal nanti.
Pengadilan dalam keputusannya menolak pembebasan Chapman. Board of Parole mengatakan, bila dibebaskan, Chapman bisa menjadi masalah bagi keamanan publik karena mungkin ia menjadi sumber balas dendam dan kemarahan, bahkan sasaran orang yang ingin jadi terkenal.
Chapman baru bisa mengajukan pembebasannya lagi pada Agustus 2020.
Baca juga: Mobil Terakhir John Lennon akan Dilelang
- Penulis :
- Noor Pratiwi
