
Pantau - Diplomasi gencatan senjata kembali mendesak. Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS), Amos Hochstein, dijadwalkan mengunjungi Beirut pada Selasa (19/11/2024).
Kunjungan ini guna menyampaikan proposal gencatan senjata baru antara Israel dan Hizbullah. Pemerintah Lebanon diharapkan memberikan respons terhadap usulan tersebut.
Kunjungan ini menyusul serangan Israel di dua kawasan Beirut yang menewaskan enam orang, termasuk seorang pejabat senior Hizbullah. Serangan pada Minggu (17/11/2024) ini merupakan yang pertama di pusat ibu kota Lebanon dalam sebulan terakhir.
Sumber dari Lebanon membeberkan, proposal gencatan senjata ini telah diserahkan kepada Ketua DPR Lebanon Nabih Berri, yang mendapat dukungan Hizbullah untuk mewakili mereka dalam negosiasi.
Baca juga:
- Hizbullah Tegaskan Belum Ada Proposal Resmi Gencatan Senjata
- Israel Klaim Ada 'Kemajuan Tertentu' dalam Gencatan Senjata di Lebanon
“Kami berharap ini akan mengarah pada penyelesaian yang menguntungkan semua pihak,” ujar Berri, melansir Arab News dan Reuters, Senin (18/11/2024).
Usulan gencatan senjata ini didasari pada Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang mengakhiri perang antara Hizbullah dan Israel pada 2006.
Namun, perundingan terhambat oleh tuntutan Israel untuk mempertahankan kebebasan bertindak jika Hizbullah melanggar kesepakatan, yang ditolak oleh Lebanon.
Perang antara Israel dan Hizbullah telah memicu lebih dari 1 juta warga Lebanon mengungsi, dengan serangan udara Israel menghancurkan berbagai wilayah dan pasukan darat Israel bertempur di selatan Lebanon.
- Penulis :
- Khalied Malvino