
Pantau - Indonesia dan Inggris menegaskan komitmennya untuk memperkuat kolaborasi dalam menciptakan rantai pasok yang tangguh dan berkelanjutan, khususnya di sektor mineral penting dan ketahanan pangan. Hal ini ditegaskan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dalam kerangka Kemitraan Strategis untuk Mineral Penting, sebagaimana disampaikan dalam Pernyataan Bersama yang dirilis melalui laman resmi pemerintah Inggris, gov.uk, Kamis (21/11/2024).
"Baik Indonesia maupun Inggris sepakat akan pentingnya menciptakan rantai pasok yang beragam dan kuat, terutama untuk sektor mineral penting dan ketahanan pangan," bunyi pernyataan bersama tersebut.
Baca Juga:
Mendes Yandri Optimistis Program Ketahanan Pangan Bisa Diwujudkan dengan Kerja Keras
Nota Kesepahaman ini merupakan hasil dari pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Keir Starmer di Inggris, yang juga membahas pembentukan Kelompok Kerja untuk mempromosikan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) yang berkualitas tinggi.
Selain itu, kedua negara berkomitmen untuk memperkuat rantai pasok yang hijau dan berkelanjutan serta membangun kapasitas di sektor mineral, dengan harapan dapat meningkatkan ketahanan pangan global dan produktivitas pertanian. Mereka juga sepakat untuk memperdalam kerja sama di bidang teknologi pertanian, produktivitas, serta pengelolaan hutan dan lahan.
Melalui kerjasama ini, Indonesia dan Inggris berharap dapat mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik dan pembangunan yang lebih berkelanjutan di masa depan.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah