Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Partainya Imran Khan Hentikan Protes usai Represifitas Aparat

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Partainya Imran Khan Hentikan Protes usai Represifitas Aparat
Foto: Polisi tembakkan gas air mata untuk membubarkan pendukung Pakistan Tehreek-e-Instan (PTI) yang menggelar protes di Zona Merah Islamabad, Selasa (26/11/2024). (Getty Images)

Pantau - Partai yang diketuai mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan mengumumkan penghentian aksi protes setelah aparat keamanan melancarkan operasi masif untuk membubarkan pendukungnya yang menyerbu ibu kota Islamabad dalam menuntut pembebasannya.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), Sheikh Waqas Akram, mengatakan pihaknya memutuskan untuk menghentikan protes setelah beberapa pendukung PTI tewas dalam represifitas kepolisian setempat.

"Atas perintah fasis pencuri mandat, puluhan pekerja PTI yang tak bersalah ditembak mati oleh senjata mesin pemerintah, dan sejauh ini delapan orang dipastikan tewas," kata Akram, seraya menambahkan Gubernur Khyber Pakhtunkhwa, Ali Amin Gandapur, dan istri Khan, Bushra Bibi, selamat, melansir Anadolu, Rabu (27/11/2024).

Namun, sejauh ini, Rumah Sakit Poliklinik telah mengonfirmasi 2 jenazah dan 26 orang yang terluka sudah dibawa ke rumah sakit.

Operasi besar-besaran aparat keamanan digelar pada Selasa (26/11/2024) malam untuk membubarkan para pendukung Khan yang menyerbu Islamabad.

Rekaman yang ditayangkan di beberapa penyiar lokal menunjukkan ratusan demonstran berlarian panik saat polisi anti huru-hara serta pasukan paramiliter mengejar para mereka menyusul tembakan gas air mata.

Ratusan pendukung Khan juga tampak meninggalkan ibu kota, meski belum jelas apakah mereka akan kembali untuk berdemonstrasi pada Rabu (27/11/2024) pagi.

Baca juga: 

Polisi melemparkan gas air mata dan menembakkan peluru karet untuk menguasai beberapa titik, termasuk "D-Chowk," sebuah alun-alun besar yang menjadi tempat berkumpul para demonstran, serta di satu titik mereka berhasil mencapai area tersebut dalam jumlah besar.

Polisi mengatakan pihaknya telah meringkus lebih dari 450 demonstran di Islamabad.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Pakistan, Mohsin Naqavi dalam konferensi pers larut malam di bundaran D dekat Gedung DPR mengklaim, para demonstran yang melarikan diri merusak hingga membakar fasilitas umum dan pribadi, termasuk stasiun metro dan kendaraan.

"Besok adalah hari yang baru. Semoga situasi akan kembali normal mulai besok," ungkapnya, seraya mengumumkan semua lembaga pendidikan akan dibuka kembali di ibu kota mulai Kamis (28/11/2024).

Naqvi menambahkan bahwa Bibi dan Gandapur sedang "melarikan diri." Namun, PTI menolak klaim pemerintah sebagai "berita palsu," menyatakan para pekerja dan pemimpin partai masih ada di ibu kota.

Gandapur, dalam pesan video larut malam dari lokasi yang tak diketahui, menuduh pasukan keamanan menembaki para demonstran, menyebut dia "di sini" dan akan mengumumkan strategi masa depan setelah berkonsultasi dengan Khan.

Polisi menyatakan, operasi akan terus berlanjut karena ratusan pekerja PTI masih bersembunyi di Islamabad.

Penulis :
Khalied Malvino