Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Konflik Tentara Kongo-M23 Berlanjut, Gencatan Senjata Dilanggar

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Konflik Tentara Kongo-M23 Berlanjut, Gencatan Senjata Dilanggar
Foto: Tentara FARDC (Angkatan Bersenjata DRC) baru tiba meninggalkan pos komando Jenderal Chiko Tshitambue di Kanyabayonga, Kivu Utara, Kongo, 14 Mei 2024. (Getty Images)

Pantau - Konflik antara tentara Kongo dan kelompok pemberontak M23 kembali berlangsung di timur Kongo, melanggar gencatan senjata yang sudah disepakati, menjelang peluang pembicaraan mediasi, demikian disampaikan kedua kelompok tersebut.

Tentara Kongo dalam pernyataan menyebutkan, pihaknya memicu kerugian besar bagi pemberontak di wilayah Lubero, Provinsi Kivu Utara, pada Senin (2/12/2024), termasuk beberapa korban tewas dan luka-luka.

Sementara itu, juru bicara M23 mengatakan melalui X, melansir The Associated Press, Selasa (3/12/2024), kelompoknya juga diserang oleh tentara pada Selasa pagi.

M23 merupakan salah satu dari sekitar 100 kelompok bersenjata yang bersaing untuk mendapatkan pengaruh di wilayah timur Kongo yang kaya mineral, dekat dengan perbatasan Rwanda.

Konflik ini telah menciptakan salah satu krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan lebih dari 7 juta orang mengungsi. Kongo dan PBB menuduh Rwanda mendukung M23.

Rwanda membantah klaim tersebut, namun pada Februari 2024 mengakui pihaknya memiliki pasukan dan sistem misil di timur Kongo untuk menjaga keamanan negara mereka, dengan alasan adanya penumpukan pasukan Kongo di dekat perbatasan. Para ahli PBB memperkirakan ada hingga 4.000 pasukan Rwanda di Kongo.

Minggu (1/12/2024), Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kongo dan Rwanda sepakat mengenai syarat dan ketentuan penarikan pasukan Rwanda dari timur Kongo.

Pada Juli 2024, Kongo menandatangani gencatan senjata dengan M23, yang mulai berlaku pada Agustus 2024, tetapi pertempuran kembali terjadi sejak saat itu.

Awal Desember 2024, Amerika Serikat (AS) menyatakan kekhawatirannya yang mendalam atas pelanggaran gencatan senjata oleh pemberontak M23.

Kembalinya konflik ini terjadi menjelang pertemuan antara Presiden Kongo Felix Tshisekedi dan Presiden Rwanda Paul Kagame pada 15 Desember 2024, menurut kantor berita negara Angola yang memediasi konflik ini. Ini akan menjadi pertemuan resmi pertama mereka sejak tahun lalu.

Baca juga:

Penulis :
Khalied Malvino