
Pantau - Pengadilan Pakistan pada Kamis (5/12/2024) mendakwa mantan Perdana Menteri (PM) Imran Khan terkait serangan terhadap markas militer tahun lalu. Dakwaan ini didasarkan pada catatan pengadilan.
Imran Khan bersama sekitar 100 anggota dan pemimpin partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) mengaku tak bersalah atas tuduhan tersebut.
Menurut jaksa, ratusan pendukung PTI menyerbu markas militer, atau biasa dikenal sebagai GHQ, di Rawalpindi pada Mei 2023, setelah penangkapan singkat Khan dalam kasus korupsi. PTI membantah tuduhan ini.
Imran Khan (72), kini mau mendekam di penjara Rawalpindi dengan berbagai dakwaan, termasuk korupsi dan terorisme.
Kasus Baru dan Penangkapan Pemimpin PTI
Pada hari yang sama, pihak berwenang Pakistan menyatakan polisi telah mengajukan 14 kasus baru terhadap Imran Khan terkait aksi unjuk rasa PTI di Islamabad pada November 2023.
Dalam sidang petisi di Pengadilan Tinggi Islamabad yang diajukan saudari Khan, Noreen Niazi, polisi Islamabad mengungkapkan ada total 76 kasus yang didaftarkan di ibu kota. Empat belas kasus baru diajukan setelah unjuk rasa pada 24 November.
Selain itu, Pengadilan Tinggi Lahore di Punjab diberi tahu bahwa 54 kasus juga telah didaftarkan di provinsi tersebut, sehingga total dakwaan terhadap Khan mencapai sekitar 130 kasus.
Pemimpin oposisi parlemen dan sekutu Khan, Omer Ayub, juga ditangkap di Rawalpindi.
Rincian Protes dan Tuntutan PTI
Khan sebelumnya menggelar unjuk rasa di Islamabad menuntut pembebasan tahanan politik, penyelidikan dugaan kecurangan Pemilu, dan pencabutan perubahan peradilan. Ribuan pendukung PTI berpartisipasi, tetapi dibubarkan oleh operasi keamanan pemerintah.
Ketua sementara PTI, Gohar Khan, mengklaim bahwa sedikitnya "12 pengunjuk rasa tewas dan belasan lainnya terluka" selama operasi. Namun, pemerintah membantah dan menyatakan, "Tidak ada yang tewas" dalam insiden tersebut.
Sebaliknya, pemerintah menuding PTI atas kematian empat petugas keamanan, termasuk tiga ranger paramiliter dan satu polisi, yang tewas tertabrak kendaraan. PTI membantah keterlibatan mereka.
Kasus Baru untuk Bushra Bibi
Polisi Islamabad juga mengajukan kasus terhadap istri Khan, Bushra Bibi, dan sejumlah pemimpin senior PTI lainnya.
Selain itu, pengadilan khusus mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Bushra Bibi dalam kasus Toshakhana terkait hadiah negara, karena tidak hadir dalam 10 sidang terakhir.
Imran Khan sebelumnya dilengserkan melalui mosi tidak percaya pada April 2022, lebih dari setahun sebelum masa jabatan konstitusionalnya berakhir.
Baca juga:
- Penulis :
- Khalied Malvino