
Pantau - Militer Israel pada Senin (9/12/2024) malam menyerang rumah di Beit Hanoun, Gaza Utara, menewaskan dua keluarga Palestina yang berlindung di sana.
"Tentara Israel membom rumah tempat berlindung dua keluarga dari klan Al-Kahlout, terdiri dari 25 orang, membuat mereka tertimbun di bawah reruntuhan," ujar Abdel Rahman Al-Kahlout, kerabat korban tewas, mengutip Anadolu, Selasa (10/12/2024).
"Israel telah melakukan pembantaian lagi, menghapus dua keluarga ini dari catatan sipil,” tambahnya.
Korban tewas termasuk satu keluarga dengan ayah, anak-anak, pasangan mereka, serta cucu-cucu, sementara keluarga lain terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak perempuan.
Kedua keluarga tersebut sebelumnya melarikan diri ke Beit Hanoun dari kamp pengungsi Jabalia akibat operasi militer yang sedang berlangsung.
Menurut Al-Kahlout, jasad para korban masih terjebak di reruntuhan dan jalanan karena penyelamatan mustahil dilakukan akibat situasi keamanan yang sangat buruk.
Serangan ini adalah bagian dari perang genosida yang dilancarkan Israel di Gaza sejak serangan lintas batas Hamas pada Oktober 2023, yang telah menewaskan lebih dari 44.700 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak.
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).
Baca juga:
- Penulis :
- Khalied Malvino