HOME  ⁄  Internasional

Presiden Korsel Hadapi Pemakzulan Keduanya Hari Ini

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Presiden Korsel Hadapi Pemakzulan Keduanya Hari Ini
Foto: Seorang demonstran ikut serta dalam demonstrasi di Seoul dengan tuntutan pemakzulan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol. (Getty Images)

Pantau - Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, akan menghadapi pemungutan suara kedua untuk pemakzulan pada Sabtu (14/12/2024) usai mencoba memberlakukan darurat militer, memicu rakyat terkejut dan menimbulkan masalah besar dalam pemerintahannya.

Pada Selasa (3/12/2024), Yoon mencoba untuk menerapkan darurat militer, namun hanya dalam waktu enam jam, langkah tersebut dibatalkan lantaran DPR Korea Selatan menolaknya. Insiden ini memicu kemarahan warga, bahkan mereka meminta Yoon mundur karena dianggap melanggar konstitusi.

Partai oposisi berencana melakukan pemungutan suara pemakzulan pada pukul 16.00 waktu setempat nanti, dengan banyak orang berencana untuk berdemo. Sebelumnya, Partai Kekuatan Rakyat (PPP) memboikot pemungutan suara pertama, sehingga tak ada keputusan.

Namun sekarang, pemimpin PPP, Han Dong-hoon, meminta anggotanya untuk mendukung pemakzulan, dan setidaknya tujuh orang dari partainya mengatakan akan memilih untuk memakzulkan.

Baca juga:

Partai oposisi mengendalikan sebagian besar kursi di parlemen, dan mereka butuh dukungan dari sedikitnya delapan legislator PPP untuk berhasil memakzulkan Yoon.

Ahn Cheol-soo, salah satu anggota PPP yang mendukung pemakzulan, mengaku akan memilih memakzulkan Yoon demi kepentingan rakyat, ekonomi, dan hubungan luar negeri.

Jika Yoon dimakzulkan, dia bakal kehilangan tahta kepresidenannya, namun tetap menjadi presiden sampai Mahkamah Konstitusi (MK) Korea Selatan memutuskan apakah Yoon dipecat atau kembali berkuasa. Jika Yoon dipecat atau mundur, maka Pilpres Korea Selatan baru akan diadakan dalam 60 hari.

Kini, Yoon juga sedang diselidiki lantaran diduga melakukan kesalahan saat memberlakukan darurat militer. Yoon bahkan dicekal ke luar negeri. Kendati demikian, Yoon menegaskan tak akan mundur dan tetap terus berjuang sampai akhir.

Sebagian besar orang di partainya tak setuju dengan pemakzulan, namun banyak legislator partai lain mendukungnya. Hasil jajak pendapat menunjukkan lebih banyak orang mendukung pemakzulan daripada yang menentangnya.

Yoon terpilih sebagai presiden pada 2022 dan diterima baik di negara-negara Barat karena mendukung demokrasi global. Namun, banyak orang mengkritik cara dia menangani masalah dalam negeri dan media.

Krisis ini juga mempengaruhi pasar keuangan Korea Selatan, namun saham "Negeri Ginseng" ini naik lantaran orang berharap ketidakpastian politik akan segera berakhir setelah pemungutan suara pemakzulan.

Baca juga:

Penulis :
Khalied Malvino

Terpopuler