Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Presiden Mesir-RI Bahas Ketegangan di Gaza, Suriah, dan Lebanon

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Presiden Mesir-RI Bahas Ketegangan di Gaza, Suriah, dan Lebanon
Foto: Presiden RI Prabowo Subianto, melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Arab Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, di Istana Kepresidenan Al Ittihadiya, dalam kunjungan kenegaraannya ke Kairo, Mesir, pada Rabu (18/12/2024). (BPMI Setpres/Rusman)

Pantau - Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden RI Prabowo Subianto bertemu di Kairo, Rabu (18/12/2024) untuk membahas meningkatnya ketegangan di Jalur Gaza, Suriah, dan Lebanon, menurut pernyataan dari Kepresidenan Mesir.

Kedua pemimpin menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, membebaskan sandera, dan memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang tidak terbatas, sesuai dengan pernyataan yang tidak merinci durasi kunjungan Subianto.

Mereka juga menegaskan komitmen terhadap hak-hak Palestina, termasuk pembentukan negara merdeka berdasarkan resolusi internasional.

Dalam pertemuan itu, Presiden al-Sisi menyoroti kesiapan Mesir untuk memfasilitasi usaha bisnis dan investasi Indonesia di Mesir, dengan fokus pada sektor-sektor seperti perdagangan, manufaktur, teknologi informasi, ketahanan pangan, dan energi terbarukan.

Diskusi juga mencakup stabilitas regional yang lebih luas. Kedua presiden menyerukan pemulihan perdamaian dan kedaulatan di Suriah dan Lebanon, dengan menekankan perlunya menghormati integritas teritorial mereka.

Baca juga:

Pemimpin Suriah, Bashar al-Assad, yang telah memimpin selama hampir 25 tahun, lari ke Rusia setelah kelompok anti-pemerintah menguasai Damaskus pada Minggu (8/12/2024), mengakhiri rezim Partai Baath yang berkuasa sejak 1963.

Pembicaraan ini bersamaan dengan laporan media Mesir pada Selasa (17/12/2024) tentang upaya mediasi yang meningkat antara Mesir dan Qatar yang melibatkan berbagai pihak untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.

Israel telah melancarkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan hampir 45.100 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang mereka di Gaza.

Penulis :
Khalied Malvino