
Pantau - Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Kamis (19/12/2024) menyatakan jatuhnya mantan pemimpin Suriah, Bashar al-Assad bukanlah "kekalahan" bagi Rusia, mengklaim bahwa Moskow telah mencapai tujuannya di negara tersebut.
Assad diketahui lari ke Moskow awal Desember 2024 usai penyerbuan mendadak militan yang mengakhiri kekuasaan keluarga rezim Assad selama setengah abad. Hal ini dicirikan dengan penindasan dan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) serta perang saudara.
Kepergiannya menjadi pemecah kebuntuan lantaran lebih dari 13 tahun setelah tindakannya menindak protes demokrasi memicu perang saudara. Rusia merupakan pendukung utama Assad dan telah memberikan bantuan sejak 2015, yang membalikkan arah konflik.
“Jika Anda ingin menyebutkan apa yang terjadi di Suriah sebagai kekalahan bagi Rusia, saya pastikan itu tidak benar,” tutur Putin dalam konferensi pers tahunan akhir tahun.
"Kami datang ke Suriah 10 tahun lalu agar tidak ada enclave teroris yang terbentuk di sana seperti di Afghanistan. Secara keseluruhan, kami telah mencapai tujuan kami," tambah Putin.
Baca juga:
- Pentagon Sangkal Keterlibatan dalam Pembunuhan Jenderal Rusia
- Rusia Tegaskan Rakyat Suriah Harus Tentukan Masa Depannya Sendir|
Putin juga mengaku belum bertemu dengan Assad di Moskow, namun berencana untuk melakukannya dalam waktu dekat.
"Saya belum bertemu dengan Presiden Assad sejak kedatangannya di Moskow, tapi saya berencana untuk berbicara dengannya," ujarnya.
Putin berbicara secara terbuka mengenai situasi di Suriah untuk pertama kalinya setelah kejatuhan Assad. Rusia sangat ingin memastikan keberadaan dua pangkalan militer di negara itu, yaitu pangkalan laut Tartus dan pangkalan udara Hmeimim.
Lokasi terakhir menjadi satu-satunya pos militer Rusia di luar bekas Uni Soviet dan sangat penting bagi kegiatan Kremlin di Afrika dan Timur Tengah. Putin menambahkan, ada dukungan dari negara-negara di kawasan untuk Rusia mempertahankan kedua pangkalan tersebut.
“Kami menjaga kontak dengan semua pihak yang mengendalikan situasi di sana, dengan semua negara di kawasan tersebut. Mayoritas besar dari mereka mengatakan mereka tertarik agar pangkalan militer kami tetap ada di sana,” ujar Putin.
Dia juga menyatakan, Rusia telah mengevakuasi 4.000 tentara Iran dari Suriah atas permintaan Teheran.
- Penulis :
- Khalied Malvino