HOME  ⁄  Internasional

Kejatuhan Rezim Assad jadi Spirit Baru bagi Ekonomi Suriah

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Kejatuhan Rezim Assad jadi Spirit Baru bagi Ekonomi Suriah
Foto: Seorang pria membawa kantong uang Pound Suriah usai menukar Dolar Amerika Serikat (AS) di Bank Sentral Suriah, Damaskus, Selasa (24/12/2024). (Getty Images)

Pantau – Kejatuhan rezim Bashar al-Assad membawa angin segar buat ekonomi Suriah. Setelah oposisi merebut ibu kota, Damaskus, kehidupan warga berubah total.

Mulai dari pencabutan aturan ketat perdagangan valuta asing—-yang dulu bisa bikin orang dipenjara sampai 7 tahun—-hingga lonjakan gaji PNS hingga 300 persen, semua menunjukkan babak baru yang lebih cerah.

Bank yang dulu lumpuh kini kembali beroperasi, dan antrean panjang di ATM jadi pemandangan sehari-hari.

Harga bahan pokok seperti gula, tepung, dan bahan bakar mulai turun. Dulu, tentara dengan gaji 35 USD per bulan (setara Rp565 ribu) kerap memeras warga, sementara pejabat tinggi mempermainkan harga lewat monopoli dan pasar gelap.

Wisam Bakdash, generasi ketiga pengelola Bakdash Ice Cream di Pasar Al-Hamidiyah, melihat langsung perubahan besar ini.

"Dulu orang takut belanja, sekarang mereka tersenyum dan merasa aman," katanya.  

Di pasar legendaris Al-Hamidiyah, yang dibangun era Ottoman, suasana kembali hidup. Kini, papan toko terang-terangan menampilkan nilai tukar dolar, euro, dan lira Turki.

Baca juga:

Larangan membawa mata uang asing yang dulu bikin orang dijebloskan ke penjara, kini tinggal cerita lama.

Damaskus juga dihiasi ornamen Natal, terutama di kawasan Kristen di Kota Tua. Warga terlihat riang dengan pakaian warna-warni, meninggalkan gereja dengan senyum lebar.

Rezim Assad, yang berkuasa selama hampir 25 tahun, berakhir saat sang pemimpin kabur ke Rusia usai Damaskus dikuasai oposisi pada 8 Desember 2024.

Serangan kilat oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) berhasil melumpuhkan kota-kota kunci hanya dalam dua pekan, mengakhiri 61 tahun dominasi Partai Baath.

Kini, warga Damaskus menikmati kebebasan ekonomi yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Aturan yang lebih fleksibel membuat transaksi makin mudah, bahkan mesin penghitung uang jadi barang wajib di kawasan pertokoan.

Era baru Suriah telah dimulai, membawa harapan besar untuk pemulihan ekonomi dan kehidupan yang lebih baik bagi warganya.

Penulis :
Khalied Malvino