
Pantau.com - Amerika Serikat terus melakukan penjualan senjata ke Arab Saudi sejak pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi dan krisis kemanuasiaan yang terus berlangsung di Yaman. Sementara itu, Jerman bergabung bersama Finlandia dan Denmark mendesak negara-negara anggota Uni Eropa untuk menghentikan penjualan senjata dengan Riyadh.
Denmarak, Finlandia, bersama Jerman sejak Kamis (22 November 2018) telah menghentikan penjualan senjata kepada pemerintah Arab Saudi. Kopenhagen dan Berlin melakukan langkah tersebut akibat pembunuhan Khashoggi, sedangkan Helsinki beralasan karena krisis kemanusiaan di Yaman yang terus berlangsung akibat koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi, menurut Washington Post.
Meski demikian, Presiden Amerika Serikat Doanld Trump terus berdiri dengan Riyadh, sementara negara lain memberikan sanksi untuk Arab Saudi atas kasus Khashoggi dan perang di Yaman.
Seperti dilansir Sputnik, Senin (26/11/2018), Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah menyatakan bahwa kejahatan perang di Yaman telah menewaskan lebih dari 10.000 orang, termasuk ribuan anak-anak dan menempatkan jutaan penduduk Yaman yang tersisa di ambang kelaparan dan risiko penyakit menular, termasuk wabah kolera.
Menteri Luar Negeri Denmark Anders Samuelsen mengatakan pemerintah Saudi destruktif dalam banyak bidang, namun Kopenhagen akan menghentikan penjualan senjata ke Riyadh akibat situasi yang terus memburuk di Yaman dan pembunuhan wartawan Arab Jamal Khashoggi.
Baca juga: Setelah Jerman, Kini Giliran Denmark Tangguhkan Penjualan Senjata ke Arab Saudi
Denmark mengatakan, keputusan dapat berlanjut dan negara-negara anggota Uni Eropa lainnya didesak untuk mendukung pelaksanaan ketat terkait peraturan di Uni Eropa, seperti dilansir Associated Press.
Pada saat yang sama, Menteri Luar Negeri Finlandia juga mengumumkan bangsanya tidak akan lagi menawarkan izin untuk ekspor senjata kepada pemerintah Arab Saudi saat ini.
Dalam pembahasan di Kopenhagen, pemerintah sangat prihatin dengan situasi kemanusiaan di Yaman. Denmark dan Finlandia akan mengumumkan setlah Jerman mendesar negara Uni Eropa untuk menghentikan ekspor senjata ke Arab Saudi.
Menteri Ekonomi Jerman Peter Altmaier juga telah mendesar anggota Uni Eropa lainnya untuk mengikuti langkah yang diambil jerman.
"Jika semua negara anggota Uni Eropa mengikuti langkah itu, tindakan ini akan membuat kesan untuk Kerajaan Arab Saudi. Itu tidak akan memiliki konsekuensi yang positif jika kita menghentikan ekspor senjata, tapi disaat yang sama negara lain mengalami kesenjangan," ucapnya seperti dikutip Reuters.
Baca juga: Perang di Yaman Akibatkan 85.000 Anak-anak Tewas karena Kelaparan
- Penulis :
- Noor Pratiwi