
Pantau - Dua orang tewas di Gaza Utara saat sekelompok pria bersenjata menyerang konvoi bantuan kemanusiaan, menurut World Food Program (WFP), Senin (30/12/2024). Mengutip AFP, tragedi ini mendorong Hamas menuduh badan PBB tersebut gagal mengoordinasikan keamanan. Warga Gaza menghadapi kondisi memprihatinkan setelah hampir 15 bulan perang yang dipicu serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Lembaga kemanusiaan terus memperingatkan minimnya bantuan kemanusiaan yang sampai kepada warga Palestina, sebagian karena penjarahan dan pembatasan dari Israel. Dalam pernyataannya, WFP menuturkan, "pengiriman terkoordinasi 40 truk atas nama mitra kemanusiaan" pada Minggu (29/12/2024), "mengalami penjarahan bersenjata yang brutal, mengakibatkan dua korban jiwa." "Di tengah penjarahan bersenjata, lima truk yang membawa komoditas hilang," demikian disampaikan WFP. Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza, menyebut dalam pernyataannya, "kesalahan fatal" dari WFP "mengakibatkan dua warga tewas dan puluhan lainnya terluka akibat tembakan." "Kami sepenuhnya memegang mereka bertanggung jawab dan menuntut agar mereka tidak melanggar protokol koordinasi keamanan truk bantuan," tegas Hamas. WFP menegaskan dalam pernyataannya, selama dua pekan terakhir, "hampir setiap pergerakan bantuan kemanusiaan melalui perlintasan di Gaza selatan dan tengah menghadapi kekerasan, penjarahan, dan kematian tragis akibat serangan serta ketiadaan hukum di sepanjang rute konvoi di Gaza." Organisasi tersebut mengaku masih mengikuti "prosedur koordinasi yang telah ditetapkan beberapa bulan terakhir" dan telah "berulang kali memperingatkan bahaya pergerakan tanpa adanya hukum dan ketertiban" di wilayah Palestina itu. Selama berbulan-bulan, Israel dan organisasi bantuan kemanusiaan, termasuk WFP, melaporkan penjarahan yang melibatkan geng bersenjata dan warga sipil yang putus asa membutuhkan pasokan. Lembaga kemanusiaan juga mengungkapkan, rute pengiriman bantuan kerap kali terhalang oleh aktivitas militer Israel. Badan-badan bantuan kemanusiaan terus memperingatkan memburuknya kondisi di Gaza. Mereka menyebut warga sipil mengalami kelaparan, sementara pengiriman bantuan kemanusiaan belakangan ini mencapai tingkat terendah selama perang.
Baca juga:
- Penulis :
- Khalied Malvino