
Pantau - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menyerukan agar komunitas internasional bergerak cepat untuk menghentikan kekerasan brutal di Jalur Gaza. Israel dituding melakukan "pembunuhan massal, penghancuran, dan pengusiran" yang tak terbayangkan.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan juru bicaranya, Nabil Abu Rudeineh, Abbas menegaskan Otoritas Palestina sejak awal berjuang untuk menghentikan perang dan melindungi rakyat Palestina dari kehancuran. Abu Rudeineh menyebutkan, serangan Israel telah menyebabkan lebih dari 200 ribu korban tewas, terluka, ditahan, dan hilang tanpa jejak.
"Presiden Abbas saat ini tengah intens berkomunikasi dengan negara-negara Arab dan internasional untuk segera memulai gencatan senjata dan menegakkan Resolusi DK PBB 2735," jelasnya.
Baca juga:
- Qatar Update Negosiasi Gencatan Senjata Gaza, Tanpa Deadline yang Jelas
- Hamas Indikasikan Kemajuan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
Otoritas Palestina menekankan, sudah saatnya dunia menekan Israel untuk mengakhiri agresinya di Gaza, serta menghentikan pelanggaran berat yang terus terjadi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Abu Rudeineh juga menyatakan, perdamaian dan stabilitas hanya akan tercapai jika dunia menghormati "legitimasi Arab dan internasional," meminta negara-negara besar untuk bertindak tegas menegakkan resolusi PBB dan menghentikan kebijakan Israel yang kebal hukum.
Konflik yang dimulai pada 7 Oktober 2023 antara tentara Israel dan Hamas ini telah menimbulkan kehancuran masif di Gaza, dengan jumlah korban sipil yang mencapai angka yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dunia harus segera bertindak untuk menghentikan penderitaan rakyat Palestina.
- Penulis :
- Khalied Malvino