
Pantau - Perdana Menteri (PM) Palestina, Mohammed Mustafa, blak-blakan bilang kalau dunia harus terus menekan Israel biar mereka mau terima berdirinya negara Palestina.
Baca juga: Jaksa ICC Tolak Keberatan Israel soal Investigasi Gaza
Gencatan senjata di Gaza kabarnya sudah di depan mata setelah putaran obrolan tidak langsung antara Israel dan Hamas.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, Selasa (14/1/2025) malam, bilang kalau kesepakatan guna mengakhiri perang 15 bulan ini udah “on the brink” alias nyaris terjadi.
"Gencatan senjata yang kita omongin ini... lahir gara-gara tekanan internasional. Jadi, ya, tekanan itu memang berdampak," ujar Mustafa di konferensi Oslo.
Mustafa juga menambahkan, Israel harus "dikasih tahu mana yang benar dan salah, serta hak veto atas perdamaian dan kemerdekaan Palestina nggak bakal diterima lagi."
Hal itu disampaikan Mustafa saat pembukaan acara Global Alliance for the Implementation of the Two-State Solution to the Israeli-Palestinian Conflict di Oslo, yang mengumpulkan sekitar 80 negara dan organisasi.
Menlu Norwegia, Espen Barth Eide, yang jadi host acara ini, juga menyelipkan pesan penting. "Gencatan senjata itu syarat awal perdamaian, tapi bukan berarti sudah damai."
Baca juga: Terkuak Dugaan Gencatan Senjata Gaza gegara Netanyahu Ditekan Trump
"Kita harus gerak cepat menuju solusi dua negara. Israel sudah ada, sekarang tinggal bangun Palestina," tegasnya.
Tapi, kata para pengamat, solusi dua negara makin terasa seperti angan-angan. Soalnya, PM Israel, Benjamin Netanyahu, yang didukung penuh Presiden AS terpilih Donald Trump, tegas menolak berdirinya negara Palestina.
Perlu diketahui, Israel nggak ikut nimbrung dalam pertemuan Oslo ini. Norwegia bikin Israel panas dingin gara-gara mengakui negara Palestina bareng Spanyol dan Irlandia pada Mei 2024. Disusul Slovenia setelahnya.
Uniknya, pertemuan kemarin diadakan di Balai Kota Oslo, tempat Yasser Arafat, Yitzhak Rabin, dan Shimon Peres nerima Nobel Perdamaian tahun 1994.
Dulu, mereka bertiga—bos besar PLO, PM Israel, dan Menlu Israel—dapat Nobel gara-gara meneken Kesepakatan Oslo yang jadi pondasi otonomi Palestina dan impian punya negara sendiri.
Sumber: AFP
- Penulis :
- Khalied Malvino