Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Terkuak Dugaan Gencatan Senjata Gaza gegara Netanyahu Ditekan Trump

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Terkuak Dugaan Gencatan Senjata Gaza gegara Netanyahu Ditekan Trump
Foto: Potret pertemuan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) dan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamn Netanyahu. (Getty Images)

Pantau - Gencatan senjata Israel-Hamas yang sedang berjalan diperkirakan tak akan bertahan lama, dengan alasan utama adanya desakan kuat terhadap Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca juga: 

Desakan ini, menurut banyak pihak, kemungkinan besar datang dari Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump.

"Kemungkinan besar Trump tidak menghendaki ada insiden internasional besar yang berpeluang menciderai pelantikannya sebagai Presiden AS," ujar Pengamat Hubungan Internasional (HI) sekaligus Guru Besar Universitas Pelita Harapan (UPH) Prof. Edwin Martua Bangun Tambunan kepada Pantau.com, Rabu (15/1/2025).

Pelantikan Trump pada Senin (20/1/2025) nanti, katanya, dianggap sangat strategis untuk menunjukkan kekokohan kepemimpinan AS, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

"Bagi Trump, berlangsungnya pelantikan dengan mulus sangat bernilai strategis karena akan memberi pesan simbolik global bahwa kepemimpinannya benar-benar kokoh," tambahnya.

Baca juga:

Namun, meski gencatan senjata ini mungkin meredakan ketegangan sementara, tak banyak yang yakin bahwa ini akan berlangsung lama.

"Saya tidak melihat gencatan senjata yang diinisiasi saat ini akan berlangsung permanen," jelas Prof. Edwin.

Trump memiliki visi perdamaian Timur Tengah melalui Abraham Accord, namun tetap dengan syarat bahwa Israel diakui oleh negara-negara Arab.

Di sisi lain, lanjut Prof. Edwin, Hamas belum menunjukkan sinyal mau menunda tujuan utamanya, yakni menghapus Israel.

"Oleh karena itu, inisiatif gencatan senjata saat ini hanyalah manuver diplomatik sesaat oleh Trump untuk menaikkan kredibilitasnya," ungkapnya.

Trump diprediksi tetap ingin memusnahkan Hamas, serta kelompok-kelompok lain seperti Hizbullah dan Houthi, yang merupakan proxy Iran.

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Khalied Malvino

Terpopuler