
Pantau - Israel akhirnya menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas di Gaza. Kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengumumkan keputusan ini pada Sabtu (18/1/2025), sehari sebelum kesepakatan mulai berjalan. Setelah rapat maraton lebih dari enam jam, pemerintah Israel resmi mengesahkan perjanjian tersebut.
Baca juga: Kerikil Tajam Ganggu Akses Bantuan Kemanusiaan usai Gencatan Senjata Gaza
"Pemerintah telah menyetujui kerangka kerja untuk pemulangan para sandera. Kerangka pembebasan sandera ini akan mulai berlaku pada Minggu," begitu bunyi pernyataan resmi dari kantor Netanyahu.
Namun, suasana di Gaza belum benar-benar aman. Serangan udara Israel di al-Mawasi, dekat Khan Younis, menewaskan tiga orang di sebuah kamp pengungsi. Sejak pengumuman gencatan senjata pada Rabu !15/1/2025), sudah 119 warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel, kata petugas medis di sana.
Brett McGurk, negosiator utama dari Amerika Serikat (AS), bilang kalau Gedung Putih optimis gencatan senjata bakal dimulai Minggu (19/1/2025) pagi. Tiga sandera perempuan rencananya akan dibebaskan sore harinya lewat Palang Merah.
“Kami sudah bereskan semua detail di kesepakatan ini. Kami cukup yakin... semuanya siap dijalankan Minggu,” ujar McGurk di CNN.
Baca juga: Sandera Gaza Siap Dibebasin Mulai Akhir Pekan Ini
Dalam kesepakatan ini, fase awal berlangsung enam pekan. Isinya pertukaran sandera dan tahanan. Ada 33 sandera Israel yang akan dibebaskan, termasuk perempuan, anak-anak, dan pria berusia di atas 50 tahun.
Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan semua tahanan perempuan dan anak Palestina di bawah 19 tahun. Kementerian Kehakiman Israel sudah merilis daftar 95 tahanan Palestina yang akan dibebaskan pertama kali mulai besok.
Setelah pembebasan awal, empat sandera perempuan lagi akan dilepas setelah tujuh hari, lalu tiga sandera lagi setiap pekannya.
Meski jadi langkah besar ke arah damai, kesepakatan ini nggak diterima semua pihak di kabinet Israel. Dari hasil voting, 24 menteri setuju, delapan menolak. Sebelumnya, Kabinet Keamanan Israel sudah kasih lampu hijau buat perjanjian ini.
Baca juga: BREAKING NEWS: Netanyahu Umumkan Kesepakatan Pemulangan Sandera Gaza
Perang Israel dan Hamas selama 15 bulan ini benar-benar meluluhlantakkan Gaza. Lebih dari 46.000 orang tewas, dan jutaan warga terpaksa mengungsi berkali-kali.
Apabila gencatan senjata ini berhasil, besar harapan konflik di Timur Tengah bisa mereda. Selama ini, perang di Gaza sudah melebar ke Iran dan sekutunya seperti Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, serta kelompok bersenjata di Irak dan Tepi Barat.
Semoga saja kesepakatan ini jadi awal dari perdamaian dan mengakhiri kekerasan yang sudah terlalu lama terjadi.
Sumber: Reuters
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino