
Pantau - Bentrokan di Universitas Teknik Khulna, Bangladesh, pada Selasa (18/2/2025) melukai 150 mahasiswa. Insiden ini menandai perpecahan kelompok yang sebelumnya bersatu menggulingkan eks Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina.
Baca juga:
Memanas, Bangladesh Minta India Bungkam Hasina gegara 'Omon-omon' Palsu
Bentrokan pecah saat sayap pemuda Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) merekrut mahasiswa.
Tindakan ini memicu konfrontasi dengan Students Against Discrimination, kelompok utama yang menggulingkan Hasina Agustus 2024. Polisi Khulna, Kabir Hossain, menyatakan 50 orang dirawat pasca-bentrokan.
"Situasi sudah terkendali dan kontingen polisi tambahan dikerahkan," katanya.
Jahidur Rahman, mahasiswa fakultas ilmu komunikasi kampus tersebut, melaporkan korban menderita luka dari lemparan batu dan senjata tajam.
Baca juga:
Eks PM Bangladesh Terancam Ditangkap atas Kasus Ini!
Rekaman bentrokan menunjukkan kelompok rival mengayunkan sabit dan parang. Kedua pihak saling menyalahkan. Nasir Uddin dari BNP menuduh partai Islam Jamaat memicu konfrontasi.
Sementara Obayed Ullah, mahasiswa setempat, mengklaim BNP melanggar kebijakan kampus bebas politik dan menegaskan "tidak ada kehadiran" Jamaat di kampus.
Kerusuhan ini memicu protes di Universitas Dhaka pada malam yang sama. Insiden ini menggambarkan dinamika politik pasca-Hasina di mana BNP diprediksi menang Pemilu 2026.
Sementara kelompok mahasiswa belum berhasil mentransformasi pengaruh revolusioner mereka menjadi kekuatan politik berkelanjutan. AFP
- Penulis :
- Khalied Malvino