Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Dominasi Partai Ekstrem Bikin Koalisi Pemerintah Kesulitan

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Dominasi Partai Ekstrem Bikin Koalisi Pemerintah Kesulitan
Foto: Alice Weidel (kanan) dan Tino Chrupalla (kiri), petinggi AfD, berbicara kepada media di Berlin, Selasa (24/2/2025), setelah partainya meraih posisi kedua dalam Pemilu Jerman, memperkuat pengaruh sayap kanan di parlemen. (Getty Images)

Pantau - Partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD) dan Partai Kiri Jerman berhasil menguasai sepertiga kursi di parlemen baru. Kekuatan ini memungkinkan mereka memblokir amandemen konstitusi, termasuk pelonggaran aturan pembatasan utang negara.

Baca juga:
Masa Depan NATO Diragukan, Calon Kanselir Jerman Ambil Sikap

Aturan pembatasan utang membatasi defisit anggaran maksimal 0,35 persen dari PDB, tidak termasuk tambahan dana khusus pertahanan atau pembentukan dana khusus baru.

"Kegagalan meningkatkan anggaran militer bisa membuat Jerman dalam masalah serius dengan mitra NATO," ungkap Kepala Ekonom Berenberg, Holger Schmieding.

"Dengan membuat Presiden AS Donald Trump marah, hal ini juga bisa meningkatkan risiko perang dagang AS-UE," imbuhnya.

Menurut Kepala Ekonom Commerzbank, Joerg Kraemer, untuk meningkatkan anggaran pertahanan dari 2 menjadi 4 persen PDB, pemerintah federal harus memangkas pengeluaran non-pertahanan sebesar seperempat jika tidak ingin dibiayai utang tambahan.

Baca juga:
Jerman Gelar Pemilu di Tengah Ketidakpastian Politik, Oposisi Unggul dalam Jajak Pendapat

Hasil paling mungkin dari Pemilu Minggu (23/2/2025) adalah koalisi blok konservatif pimpinan calon Kanselir Friedrich Merz dengan Partai Sosial Demokrat (SPD) yang menempati posisi ketiga, setelah AfD mencatat hasil sejarah di posisi kedua.

Situasi ini memicu tantangan bagi pemerintahan baru dalam menyeimbangkan tuntutan NATO untuk meningkatkan anggaran pertahanan dengan kebutuhan reformasi fiskal dalam negeri.

Kedua partai ekstrem menentang bantuan militer untuk Ukraina dan dengan kekuatan baru mereka di Bundestag, mereka bisa memveto peningkatan kontribusi untuk dana pertahanan. REUTERS

Penulis :
Khalied Malvino