Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Jurnalis VOA Kena Sanksi usai Kritik Trump di Media

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Jurnalis VOA Kena Sanksi usai Kritik Trump di Media
Foto: Logo Voice of America (VOA) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Washington, D.C., Amerika Serikat (AS). (Dok. VOA)

Pantau - Sejumlah jurnalis Voice of America (VOA) mengaku mengalami tekanan usai melaporkan kritik terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Baca juga:
Trump Labeli The Associated Press sebagai "Organisasi Sayap Kiri Radikal"

Bahkan, beberapa berita yang mengandung kritik terhadap pemerintah disensor atau tidak diterbitkan.

Menurut laporan The New York Times, beberapa jurnalis VOA tengah diselidiki oleh US Agency for Global Media (USAGM), lembaga induk VOA, karena dianggap merusak persepsi objektivitas media.

Salah satu jurnalis senior VOA, Steven Herman, menerima surat pada 28 Februari 2025 yang menyatakan bahwa ia dikenakan "excused absence" atau cuti paksa hingga investigasi selesai.

Surat itu menyebut aktivitas media sosial Herman diduga telah "melemahkan kredibilitas VOA sebagai media independen."

Sebelumnya, Herman mendapat kecaman dari pejabat Trump karena mengutip kritik terhadap pemotongan anggaran di US Agency for International Development (USAID).

"Tindakan ini berbahaya bagi kebebasan pers dan independensi media," kata seorang jurnalis VOA yang enggan disebut namanya.

Baca juga:
Gedung Putih Blokir Akses Wartawan AP yang Pertahankan Nama Teluk Meksiko

Di hari yang sama, Patsy Widakuswara, Kepala Biro VOA di Gedung Putih, dipindahkan ke posisi lain.

Beberapa karyawan VOA menduga pemindahan ini bertujuan untuk mengurangi gesekan dengan pemerintahan Trump.

Meski demikian, seorang pejabat VOA membantah ada intervensi politik dalam keputusan tersebut.

USAGM menolak berkomentar terkait insiden ini. Namun, Richard Grenell, utusan khusus Trump, menyebut bahwa wartawan yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah sebaiknya dipecat.

"Kamu tidak bisa bekerja melawan kebijakan pemerintah AS sambil digaji oleh pajak rakyat," tulis Grenell di platform X (Twitter).

Kasus ini menambah daftar panjang kontroversi soal kebebasan pers di era Trump. VOA, yang selama ini dikenal sebagai media independen, kini menghadapi tantangan besar dalam menjaga integritas jurnalistiknya. NYTIMES

Penulis :
Khalied Malvino