Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Rusia dan AS Gelar Pembicaraan di Moskow Bahas Konflik Ukraina

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Rusia dan AS Gelar Pembicaraan di Moskow Bahas Konflik Ukraina
Foto: Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov (Getty)

Pantau - Pemerintah Rusia dan Amerika Serikat (AS) dijadwalkan mengadakan pembicaraan di Moskow terkait perkembangan konflik di Ukraina.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengonfirmasi bahwa perwakilan AS telah tiba di ibu kota Rusia untuk melakukan perundingan dengan pejabat tinggi negara tersebut.

“Kami terus menerima informasi dari pihak AS terkait hasil negosiasi mereka dengan Ukraina yang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, pada Selasa lalu. Rusia akan menentukan sikap setelah pembicaraan bilateral dengan delegasi AS,” ujar Peskov dalam konferensi pers, Kamis (13/3).

Sebelumnya, Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz, telah melakukan percakapan telepon dengan Penasihat Kepresidenan Rusia, Yury Ushakov, membahas kemungkinan jalan keluar dari konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Baca Juga:
Konflik Rusia-Ukraina Memanas, Serangan Balasan Tewaskan Warga Sipil
 

Pada hari yang sama, Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, juga tiba di Moskow dan dikabarkan akan bertemu langsung dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Ketika ditanya mengenai sikap Rusia dalam negosiasi ini, Peskov menegaskan bahwa tidak ada kompromi dalam isu-isu teritorial utama.

“Krimea, Sevastopol, Kherson, Zaporizhia, Donetsk, dan Luhansk adalah bagian dari Federasi Rusia, sebagaimana diabadikan dalam Konstitusi kami. Ini adalah fakta yang tidak bisa diubah,” tegasnya.

Sementara itu, Ukraina telah menyatakan kesiapan untuk menerima usulan gencatan senjata 30 hari yang diajukan oleh AS. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan Rusia.

Menanggapi kemungkinan tekanan tambahan dari AS, termasuk penerapan sanksi baru, Peskov menyatakan bahwa Rusia telah beradaptasi dengan berbagai pembatasan yang diberlakukan oleh negara-negara Barat.

"Kami menganggap sanksi ini ilegal dan yakin bahwa semuanya harus dicabut," katanya.

Dalam wawancara terpisah dengan kanal berita Rossiya-1, Ushakov menyatakan bahwa Rusia tetap menginginkan resolusi jangka panjang atas konflik ini, bukan sekadar jeda sementara.

“Kami menekankan bahwa langkah-langkah yang hanya berpura-pura menciptakan perdamaian tidak akan menguntungkan siapa pun,” ungkap Ushakov.

Terkait kemungkinan pertemuan langsung antara Putin dan Witkoff, Ushakov menyebut bahwa kedua negara telah sepakat untuk menjaga kerahasiaan kontak diplomatik mereka.

Penulis :
Ahmad Ryansyah

Terpopuler