
Pantau.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, Kamis (13/12/2018) mengatakan bahwa konsep Nusantara adalah salah satu capaian dari diplomasi Indonesia.
"Salah satu hasil dari diplomasi panjang Indonesia adalah Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS), yang digunakan dalam berbagai perundingan, termasuk tentang perbatasan laut Indonesia dengan negara lain," ucap Retno, seusai memberikan kuliah umum di Universitas Pancasila, Jakarta.
Dengan peringatan deklarasi Djuanda atau Hari Nusantara, yang jatuh pada 13 Desember, Retno meyakini bahwa ada momentum untuk turut memperingati capaian besar diplomasi bagi Indonesia.
Baca juga: Indonesia-Kamboja Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Sentralitas ASEAN
Ini adalah peringatan dari capaian diplomasi, yang besar, dan saat ini tentu ada tantangan baru, yang muncul. Dari waktu ke waktu, tantangannya berbeda. Jadi, kebijakannya pun berbeda, katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Hukum Internasional dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri Damos Dumoli Agusman menjelaskan dalam paparannya bahwa perundingan Indonesia mengenai batas kelautan berlangsung setelah dikeluarkan deklarasi Djuanda.
Deklarasi pada 1957 oleh Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja itu menegaskan bahwa laut Indonesia, termasuk di sekitar, di dalam kepulauan Indonesia merupakan bagian dari kesatuan wilayah negara Indonesia.
Hal itu menimbulkan berbagai tanggapan dari negara di seluruh dunia, sehingga Indonesia memulai perundingan agar konsep Nusantara dalam deklarasi Djuanda itu diterima oleh masyarakat dunia.
Baca juga: Menlu Retno Soal Indo-Pasifik: Semua Negara Dukung Sentralitas ASEAN
Pada saat itu, kita menggambar garis perbatasan dan banyak negara menganggap hal itu terlalu agresif, bahkan Indonesia dianggap melanggar hukum internasional, katanya menjelaskan. Namun, Damos melanjutkan, para pendahulu pada masa itu terus berusaha melakukan perundingan hingga akhirnya, status Indonesia sebagai negara kepulauan tercapai.
Terkait dengan hal itu, Menlu Retno Marsudi mengatakan bahwa dari waktu ke waktu, Indonesia terus berupaya menyelesaikan perundingan perbatasan laut dengan negara tetangga.
Masalah terkait perbatasan sangat penting, terutama untuk menghindari benturan. Apabila sudah jelas, maka akan lebih mudah bagi kita untuk mengelola. Perundingan batas laut dan darat kita lakukan terus menerus, katanya menegaskan.
- Penulis :
- Noor Pratiwi