
Pantau - Pemerintah Ukraina menyampaikan kemarahan keras terhadap media Amerika Serikat, Fox News, yang menyebut ibu kota Kyiv sebagai "kota Rusia" dalam siaran Hari Paskah, dan menuntut permintaan maaf resmi atas kesalahan fatal tersebut.
Awalnya, tayangan Fox News menampilkan label "Kyiv, Ukraina" saat menayangkan rekaman kebaktian Paskah dari berbagai negara, namun label tersebut kemudian berubah menjadi "Kyiv, Rusia" selama kurang lebih 20 menit.
Kesalahan label ini muncul dalam segmen yang juga menampilkan rekaman dari Moskow, termasuk momen kebaktian yang dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Heorhii Tykhyi, mendesak agar Fox News melakukan penyelidikan internal atas insiden ini, dan menyatakan bahwa jika kesalahan itu bukanlah pernyataan politik yang disengaja, maka permintaan maaf terbuka harus segera dilakukan.
Zelensky: Media Harus Sampaikan Kebenaran, Bukan Bingungkan Publik
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky turut menanggapi insiden tersebut melalui platform media sosial X, menyatakan pentingnya media dalam menyampaikan kebenaran, terutama terkait situasi Ukraina saat gencatan senjata Paskah.
Ia mengkritik keputusan Fox News yang juga menayangkan ibadah dari Moskow, dan menekankan bahwa tekanan global terhadap Rusia harus terus dilakukan agar benar-benar mematuhi gencatan senjata.
Zelensky menegaskan bahwa meskipun Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan gencatan senjata Paskah, Ukraina menuduh Rusia tetap melakukan serangan di beberapa wilayah.
Insiden label "Kyiv, Rusia" ini dinilai semakin memperkeruh persepsi publik dan mencederai kedaulatan Ukraina yang tengah berjuang mempertahankan wilayahnya dari invasi Rusia sejak 2022.
- Penulis :
- Peter Parinding