
Pantau.com - Lebih dari 50 aparat kepolisian dituduh telah menerima upeti dari kelompok pengedar obat bius terbesar di Brasil ditangkap pada Selasa (18 Desember 2018).
Para petugas kepolisian itu ditangkap di kawasan yang sama di Sao Paulo juga diduga telah mengizinkan anggota menjual narkotika.
Unit penyelidikan internal kepolisian Sao Paulo bekerja sama dengan jaksa negara yang memusatkan upaya memberantas kelompok kuat pengedar obat bius First Capital Command (PCC).
Kerja sama dilakukan untuk mengumpulkan apa yang para jaksa katakan dalam pernyataan merupakan bukti persekongkolan antara para petugas dan kartel itu.
Baca juga: Presiden Brasil akan Lakukan Pembedahan Usai Dilantik
PCC berkembang menjadi kuat dalam beberapa tahun terakhir, kata para penyelidik. Kartel tersebut kini banyak mengendalikan pengiriman kokain dan senjata ke Brazil serta arus obat bius, yang berkembang di negara-negara tetangga dan dikirim ke Afrika dan Eropa melalui pelabuhan-pelabuhan Brasil.
53 anggota Batalion ke 22 Kepolisian negara bagian Sao Paulo ditangkap, hampir 10 persen dari jumlah personel batalion itu, menurut para jaksa negara. Tiga tersangka anggota PCC juga ditangkap.
Memerangi kejahatan dan kelompok-kelompok pengedar obat terlarang di Brasil merupakan prioritas utama bagi Presiden terpilih Jair Bolsonaro, yang mengampanyekan landasan hukum dan ketertiban serta secara terbuka menyerukan kepolisian membunuh para anggota kelompok obat terlarang.
Baca juga: Habiskan Rp4 Miliar untuk Ajudan Pribadi, Janji Bolsonaro Brantas Korupsi Dipertanyakan
Namun, operasi pada Selasa di negara-negara bagian paling aman di Brasil menggarisbawahi kompleksitas situasi kemananan negara itu. Polisi bergaji rendah dan kurang terlatih sering ditemukan memberi tahu kelompok-kelompok obat terlarang mengenai operasi polisi, atau menjadi anggota aktif dari milisi paramiliter yang memerangi kelompok-kelompok obat terlarang untuk mencari uang tambahan.
- Penulis :
- Noor Pratiwi