Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

KBRI Kamboja Gencarkan Perlindungan WNI, Temui Korban Sindikat Online dan Gelar Temu Masyarakat

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

KBRI Kamboja Gencarkan Perlindungan WNI, Temui Korban Sindikat Online dan Gelar Temu Masyarakat
Foto: KBRI Phnom Penh terus memperkuat perlindungan terhadap WNI di Kamboja dengan pendekatan langsung dan penanganan korban sindikat penipuan daring (Sumber: ANTARA FOTO/M Arief Iskandar/app/tom/aa.).

Pantau - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh meningkatkan perlindungan terhadap WNI di Kamboja melalui pendekatan langsung ke komunitas, termasuk menangani kasus WNI korban sindikat penipuan daring.

Dua WNI dari Lampung dan Jakarta yang menjadi korban sindikat daring telah ditemui langsung oleh tim KBRI di Provinsi Oddar Meanchey dan dipastikan dalam kondisi sehat, serta telah menerima bantuan logistik.

Proses pemulangan mereka ditargetkan selesai pada pertengahan Mei 2025.

KBRI Gelar Temu Masyarakat dan Kunjungi Pusat Detensi Siem Reap

Salah satu langkah konkret lainnya adalah penyelenggaraan Temu Masyarakat Indonesia (TMI) di Poipet, Provinsi Banteay Meanchey, yang dihadiri lebih dari 150 WNI.

TMI di Gedung Methaphon Poipet ini berisi penyuluhan tentang layanan kekonsuleran, hukum, bahaya narkoba, tertib lalu lintas, serta kampanye anti-scam daring.

Acara ini menjadi forum komunikasi dua arah sekaligus edukasi hukum bagi WNI di Kamboja.

Sehari sebelum TMI, KBRI juga mengunjungi Pusat Detensi Imigrasi Siem Reap dan berdiskusi dengan Kepala Pusat, Mayjen Po Seng Leang, untuk membahas perlindungan dan repatriasi WNI bermasalah.

KBRI menyatakan komitmennya untuk terus hadir dalam perlindungan warga, baik dalam situasi darurat maupun upaya pencegahan.

Tercatat lebih dari 131.000 WNI tinggal di Kamboja pada 2024, dengan konsentrasi terbesar di Preah Sihanouk dan Provinsi Banteay Meanchey yang dihuni lebih dari 36.500 WNI.

Penulis :
Balian Godfrey
Editor :
Balian Godfrey